OJK Minta Bank Kembangkan Sistem Deteksi Transaksi Judi Online
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan instruksi kepada lembaga perbankan di Indonesia untuk mengembangkan sistem deteksi yang efektif guna mengidentifikasi rekening yang digunakan untuk transaksi judi online. Langkah ini merupakan bagian dari upaya OJK untuk mengatasi dan mengurangi praktik perjudian daring yang sering kali terkait dengan berbagai masalah sosial dan finansial.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan yang juga merupakan Anggota Dewan Komisioner OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa tujuan dari instruksi tersebut adalah untuk memastikan bahwa bank dapat lebih proaktif dalam mencegah penggunaan rekening untuk judi online. Dalam pernyataannya, Dian menekankan pentingnya pengembangan parameter yang spesifik untuk mendeteksi aktivitas ini.
“Bank sendiri pun kita sudah minta mereka membangun sistem yang lebih spesifik dan lebih mampu menangkap parameter-parameter judi,” ujar Dian dalam Podcast Money Honey CNN Indonesia yang disiarkan pada Selasa, 2 Juli 2024.
Dian menambahkan bahwa sistem pendeteksi yang ada saat ini umumnya sudah efektif dalam mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan terkait pencucian uang. Namun, dengan sifat transaksi judi online yang sering kali melibatkan jumlah kecil namun dengan frekuensi tinggi, diperlukan pendekatan khusus untuk menangani masalah ini.
“Transaksi judi online biasanya melibatkan transaksi kecil-kecil yang dilakukan oleh banyak orang, dengan pola yang sering kali melibatkan beberapa rekening yang mengalirkan dana ke satu rekening utama,” jelas Dian. Menurutnya, pola transaksi ini dapat menjadi indikasi adanya aktivitas perjudian daring yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
OJK percaya bahwa jika bank dapat mengidentifikasi rekening-rekening yang terlibat dalam judi online menggunakan parameter yang tepat, hal ini akan sangat membantu dalam menanggulangi dan meminimalisir dampak negatif dari perjudian online. Salah satu langkah yang disarankan adalah pemblokiran rekening yang terindikasi terlibat dalam aktivitas perjudian. Selain pemblokiran, perbankan juga diharapkan dapat membuat profil rekening yang mencurigakan.
“Dengan adanya pemblokiran rekening yang teridentifikasi dan pembuatan profil rekening tersebut, kami berharap dapat membatasi akses para pelaku untuk membuka rekening baru di bank mana pun,” kata Dian.
Lebih jauh, Dian juga menegaskan bahwa blacklist rekening yang terlibat dalam judi online akan menjadi langkah penting untuk mencegah pelaku mengakses layanan perbankan di masa depan. “Blacklist ini sangat berbahaya bagi mereka yang terlibat karena akses mereka untuk membuka rekening baru akan sangat terbatas atau bahkan dilarang,” tambah Dian.
OJK berharap dengan adanya sistem deteksi yang lebih baik, praktik judi online yang sering kali disertai dengan risiko finansial dan hukum bagi masyarakat dapat dikurangi. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan integritas sektor perbankan di Indonesia dengan mencegah penyalahgunaan layanan keuangan untuk kegiatan ilegal.
Dengan adanya instruksi ini, diharapkan perbankan dapat segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan sistem pendeteksi yang lebih efektif, dan berkontribusi dalam upaya pemberantasan perjudian online di tanah air.
