Untuk Kesejahteraan Petani, Pemerintah Kabupaten Temanggung Menganjurkan Pabrik Rokok untuk Membeli Tembakau Berkualitas Tinggi.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu di Temanggung, Jawa Tengah, Bupati Temanggung, M. Al Khadziq, menyatakan bahwa berkat cuaca yang cerah, kualitas tembakau tahun ini sangat baik.
Menurutnya, kualitas tembakau Temanggung sangat baik, dengan kadar nikotin tinggi, dan pertumbuhannya juga optimal. Dia yakin kualitas tembakau tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Khadziq berharap kualitas tembakau yang baik akan mengikuti harga jualnya dan memberikan keuntungan bagi petani tembakau. Ini akan memberikan sedikit kelegaan bagi petani setelah sekitar tiga tahun masa pandemi COVID-19, ketika harga tembakau rendah dan kurang menguntungkan bagi petani.
Ia menyatakan bahwa Pemkab Temanggung terus mendorong para petani untuk mempertahankan kualitas dan keasliannya sebagai bahan baku rokok kretek dengan varietas tinggi nikotin.
Dengan mempertahankan kualitas tembakau Temanggung, ia berharap pabrik rokok dapat mendapatkan tembakau dengan harga yang wajar sesuai dengan kualitasnya.
Dia menambahkan, “Kami khawatir petani akan mengalami kerugian dan mungkin berhenti menanam tembakau jika harga produksi tembakau dasar tidak meningkat setiap tahun.”
Khadziq menekankan bahwa pemerintah ingin memastikan bahwa semua pihak—petani, pedagang, dan industri rokok—mendapat manfaat. Jika salah satu dari mereka mengalami kerugian, ekosistem ekonomi di industri tembakau akan terganggu.
Menurut Agus Parmuji, kepala Desa Wonosari dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), kualitas tembakau tahun ini masih baik, meskipun pertumbuhannya terhambat oleh kekurangan air.
Karena harga pada panen sebelumnya cenderung turun, dia berharap panen tembakau tahun ini akan membantu petani secara ekonomi.
Diharapkan bahwa cuaca yang baik ini akan mendorong industri rokok untuk membeli tembakau Temanggung. Akibatnya, kami mengantisipasi kenaikan harga tembakau tahun ini, dengan perbedaan harga antara grade mungkin mencapai 30.000-35.000 rupiah per kilogram, yang berarti bahwa harga untuk grade D minimal akan mencapai Rp100.000-110.000 rupiah per kilogram. Berbeda dengan tahun lalu, di mana perbedaan harga antara grade hanya sekitar 22.000-25.000 rupiah per kilogram, kami mengantisipasi kenaikan harga ini pada tahun ini.