Pakar Menyarankan Pangan Lokal sebagai Solusi untuk Ketahanan Nasional
Pangan lokal seperti umbi-umbian dapat membantu mencapai ketahanan pangan nasional, terutama saat menghadapi kekeringan akibat fenomena El Niño. Dr. Angga Dwiartama, seorang dosen dan peneliti pangan di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa untuk menjamin ketahanan pangan nasional, kita harus mendukung makanan lokal yang tersedia di sekitar kita.
Angga kemudian membahas dampak El Niño terhadap sentra produksi pangan di Pulau Jawa, Sumatera, Lampung, dan Sulawesi Selatan dalam sebuah diskusi online di Makassar.
Dia menyatakan bahwa salah satu faktor yang memperburuk dampak El Niño terhadap penurunan produksi pangan adalah kurangnya lahan produksi dan minimnya akses masyarakat terhadap lahan.
Akhirnya, kelompok masyarakat dipaksa untuk menerapkan sistem pertanian intensif monokultur, seperti menanam padi yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena keterbatasan lahan produksi. Namun, pertanian padi sangat bergantung pada ketersediaan air, jadi tingkat kerentanan petani meningkat selama masa kekeringan akibat El Nino, di mana ada risiko gagal panen yang tinggi.
Menurut Nugroho Hasan, CEO Kans.id dan Konsultan Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian Berkelanjutan, gagasan Angga adalah tepat. Menurutnya, El Niño telah mengurangi produksi pangan petani.
Di daerah Boyolali dan Klaten, produktivitas hasil produksi padi di Jawa Tengah masih cukup baik. Namun, efek El Nino menyebabkan penurunan hasil produksi dari 7-8 ton per hektare menjadi hanya 5-6 ton per hektare, sementara harga Gabah Kering Panen (GKP) meningkat.