PAN Harap Pengelolaan Tambang Muhammadiyah Memberikan Manfaat bagi Umat
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengungkapkan harapannya agar Muhammadiyah dapat memberikan manfaat yang signifikan kepada umat melalui pengelolaan tambang setelah resmi menerima tawaran izin pengelolaan dari pemerintah. Eddy menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dan profesionalisme dalam proses pengelolaan tambang untuk memastikan bahwa usaha tersebut tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Eddy Soeparno, yang selama ini dikenal aktif di Komisi VII DPR RI, mengungkapkan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan izin tambang. “Sejak awal, saya telah menekankan betapa pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan izin tambang. Prinsip ini adalah kunci untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan dilakukan dengan cara yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial,” katanya dalam keterangan tertulisnya pada Senin (29/7).
Dalam konteks ini, Eddy menyoroti bahwa usaha pertambangan sering kali berhubungan dengan isu-isu lingkungan, seperti kerusakan habitat dan emisi karbon. Oleh karena itu, ia berharap Muhammadiyah, yang kini mendapatkan kesempatan untuk mengelola tambang batu bara, dapat menjadi teladan dalam menerapkan praktik pertambangan yang baik (good mining practices). “Kami berharap Muhammadiyah dapat mengelola tambang dengan cara yang memperhatikan aspek lingkungan dan kebermanfaatan bagi umat. Penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan dilakukan sesuai dengan kaidah pelestarian lingkungan,” jelas Eddy.
Menurut Eddy, kebermanfaatan ekonomi yang dapat diperoleh dari pengelolaan tambang dapat dicapai dengan cara yang bertanggung jawab dan profesional. “Kebermanfaatan ekonomi bagi umat tidak hanya bergantung pada seberapa banyak hasil tambang yang diperoleh, tetapi juga pada bagaimana tambang tersebut dikelola. Muhammadiyah harus memastikan bahwa aspek-aspek seperti good mining practices, pelestarian lingkungan, dan manfaat sosial diperhatikan secara serius,” tambahnya.
Sebagai pimpinan Komisi VII DPR RI, Eddy berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam proses ini. Ia menekankan pentingnya memilih mitra yang tepat dalam pengelolaan tambang agar Muhammadiyah tidak menjadi korban praktik bisnis yang tidak profesional. “Jangan sampai Muhammadiyah nantinya dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak profesional dan dapat merusak reputasi Muhammadiyah. Kami akan memastikan bahwa proses pemilihan mitra dilakukan dengan cermat dan transparan,” ujar Eddy.
Eddy juga mengungkapkan harapannya agar pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah dapat menjadi contoh yang baik untuk sektor pertambangan di Indonesia. “Kami berharap pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah dapat menjadi role model dalam hal akuntabilitas, keberlanjutan lingkungan, dan manfaat sosial. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kegiatan tambang dapat dilakukan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab,” pungkas Eddy.
Dengan adanya dukungan dan pengawasan yang ketat, diharapkan Muhammadiyah dapat menjalankan tugasnya dalam mengelola tambang dengan baik, serta memberikan manfaat maksimal bagi umat dan masyarakat luas.