Pandangan Para Seniman tentang Dampak Kecerdasan Buatan (AI)
Ilustrator asal Indonesia Wastana Haikal dan penulis Marchella FP berbicara di acara “Create with Lenovo: Smarter Technology for Content Innovation” di Jakarta tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) memengaruhi pekerjaan mereka.
AI terus berkembang dan terintegrasi dalam berbagai sektor dan aplikasi, bahkan diklaim dapat melakukan hal-hal yang manusia biasa lakukan, seperti menulis dan merancang.
Namun, ilustrator terkenal Haikal tidak khawatir dengan kehadiran AI yang dianggap dapat menggantikan pekerjaannya. Dia berpendapat bahwa karya seninya sangat dipengaruhi oleh fakta bahwa kecerdasan buatan tidak memiliki pengalaman dan emosi pribadi seperti manusia. Karena AI membuat karya dengan menggabungkan elemen dari karya seniman manusia yang sudah ada, hasil desain yang dibuat oleh AI dapat melanggar etika dan prinsip-prinsip seniman.
Haikal mengatakan bahwa ia tidak tertarik untuk menggunakan AI dalam karyanya karena ia percaya bahwa karya asli dan otentik yang dibuat sendiri adalah yang terbaik, terutama dalam bidang seni.
Sebaliknya, Marchella, penulis buku “NKTCHI,” atau “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini,” merasa terbantu oleh kehadiran teknologi canggih seperti kecerdasan buatan. Meski tidak digunakan untuk membuat karyanya, kecerdasan buatan membantu Marchella dalam mencari referensi dan detail saat menulis, misalnya ketika ia ingin menggambarkan suasana pagi di kota di luar negeri.
Marchella tetap menjadi seniman asli meskipun sangat membantu. Ia menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti. Menurutnya, AI dapat membantunya dalam proses kreatifnya tanpa menggantikan peran penulisnya.