Panduan Diet Sehat, Pengaturan Porsi Makan dan Asupan Kalori yang Tepat
Dr. Steffi Sonia M.Gizi Sp.GK (K), dokter spesialis gizi klinik di RS Cipto Mangunkusumo, menjelaskan dalam diskusi kesehatan online bahwa orang yang ingin mengikuti program diet sehat tidak perlu mengurangi jumlah nasi atau bahkan menghindarinya, asalkan mereka makan dengan seimbang, terutama dengan sayuran.
Steffi mengatakan, “Saran saya, untuk menjaga kesehatan, sesuai dengan Piring Makanku yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, rasio antara nasi dan sayur minimal setara dan seimbang.”
Dokter Steffi juga memperingatkan bahwa banyak orang terlalu tergoda dengan makanan berporsi kecil tetapi tinggi kalori. Sebagai contoh, gorengan, meskipun hanya satu potong, mengandung banyak minyak, lemak yang tinggi kalori.
Contoh lain adalah saat Anda makan kue kering, terutama yang terbuat dari mentega atau margarin, yang memiliki banyak kalori meskipun potongannya kecil.
Steffi menekankan bahwa penumpukan lemak dan peningkatan berat badan dapat terjadi jika konsumsi kalori tidak diatur, yang berpotensi menyebabkan obesitas.
Selain itu, dia menambahkan, “Dan bukan hanya cemilan, perbandingan kalori antara nasi putih dan nasi goreng secara teori menunjukkan bahwa nasi goreng memiliki jumlah kalori yang lebih besar.”
Dokter Steffi merekomendasikan nasi merah atau nasi cokelat untuk mereka yang memiliki lebih banyak uang dan ingin mengganti nasi putih dengan makanan yang lebih banyak serat. Namun, ia menekankan bahwa bahkan jika Anda mengganti nasi putih dengan makanan lain, Anda harus tetap makan cukup sayuran.
Singkong, kentang, ubi, dan nasi merah adalah sumber karbohidrat lainnya yang dapat dipertimbangkan selain nasi merah. Steffi mengatakan bahwa untuk tetap kenyang lebih lama, porsi makan harus tetap sama dan proporsi karbohidrat dan sayuran harus sama.