Penanaman Durian Lokal di Kabupaten Lebak, Banten Meningkatkan Ekonomi
Sejak awal September 2023, panen durian lokal di Kabupaten Lebak, Banten, telah menghasilkan peningkatan ekonomi yang signifikan bagi masyarakatnya, mulai dari petani hingga pengemudi angkutan. Dengan banyak kisah sukses yang menginspirasi, panen durian menjadi sumber pendapatan utama wilayah ini.
Di Sobang, Kabupaten Lebak, Senin, Zulkipli (60), seorang petani, mengatakan bahwa panen durian mampu menghasilkan pendapatan yang mengesankan. Dia menghasilkan Rp50 juta hanya dengan 25 pohon, dengan pengepul membeli durian seharga Rp2 juta per pohon. Panen durian sekarang menjadi andalan para petani di Kabupaten Lebak.
Di Kabupaten Lebak, durian ditanam dua kali setahun, dari September hingga November. Musim kemarau seringkali menguntungkan karena kualitas buah durian lebih terjaga daripada musim hujan, yang dapat mengurangi produktivitas.
Petani Badui Sarmin (65) juga berbagi kesuksesannya. Durian Badui terkenal karena rasanya yang manis, teksturnya yang lembut, dan aromanya yang unik, dan dia dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp70 juta dari 25 pohon durian. Sarmin menjual durian kepada tengkulak di daerah itu.
Sebaliknya, Asep (40), seorang pedagang durian di wilayah Badui, mengalami peningkatan permintaan dari turis. Dia berhasil menjual 300 durian setiap hari dengan harga rata-rata 30 ribu rupiah per buah, menghasilkan pendapatan sekitar 3 juta rupiah setiap hari, dan keuntungan bersihnya mencapai 500 ribu rupiah setiap hari dalam seminggu terakhir.
Di Leuwidamar, Kabupaten Lebak, pengepul durian Samsudin (55) mencapai puluhan ribu buah durian sehari. Durian lokal ini kemudian didistribusikan ke berbagai kota seperti Rangkasbitung, Tangerang, Jakarta, dan Indramayu, menghasilkan pendapatan harian sebesar ratusan juta rupiah.
Seorang pedagang eceran yang tinggal di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, bernama Basir (60) juga merasakan keuntungan finansial yang besar. Dia sekarang dapat menjual hingga 400 buah durian dengan harga rata-rata Rp40 ribu per buah, menghasilkan omzet harian sebesar Rp16 juta. Dari omzet ini, dia mendapatkan keuntungan bersih 10%, atau sekitar Rp1,6 juta per hari.
