Partisipasi Indonesia dalam Forum Global Membahas Tata Kelola Pemanfaatan AI
Di forum global yang diadakan oleh Badan Penasihat Kecerdasan Buatan (AI), lembaga penasihat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab atas tata kelola kecerdasan buatan, delegasi Indonesia berbicara tentang hal-hal yang harus menjadi prioritas dalam manajemen pemanfaatan kecerdasan buatan.
Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa tata kelola AI harus memperhatikan tiga hal: keberlanjutan, inovasi, dan optimalisasi pemanfaatan. Nezar menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pengembangan dan pemanfaatan AI. Ini sejalan dengan temuan Badan Penasihat AI tentang kekurangan tata kelola AI di seluruh dunia.
Nezar membuat pernyataan ini di forum, menekankan betapa pentingnya tata kelola AI untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030, termasuk mengatasi kesenjangan digital dan membangun infrastruktur teknologi.
Nezar menekankan dalam konsultasi tertutup dengan menteri lainnya tentang Laporan Sementara Badan Penasehat Tinggi PBB tentang AI di Slovenia betapa pentingnya bagi Badan Penasehat untuk mendapatkan lebih banyak perspektif global, terutama dari negara-negara berkembang.
Indonesia berharap Badan Penasehat AI dapat menggali lebih banyak tentang perspektif negara-negara berkembang untuk mencapai tata kelola AI internasional yang seimbang dan mengatasi konsentrasi pengembangan dan pengakuan sektor swasta di beberapa negara.
Delegasi Indonesia berpendapat bahwa negara-negara berkembang harus mendapatkan manfaat dari tata kelola AI global dalam hal optimalisasi pemanfaatan AI. Nezar menggambarkan orientasi tersebut sebagai upaya untuk menemukan dan mengatasi masalah struktural, seperti mendapatkan akses ke teknologi baru untuk membuat lingkungan yang inovatif.
Selain itu, delegasi Indonesia menekankan pentingnya mendorong negara berkembang untuk bekerja sama dengan Selatan-Selatan, menjadikan mereka mitra setara dalam pengembangan teknologi. Nezar menekankan bahwa negara-negara berkembang harus diberdayakan melalui transfer teknologi dan pengetahuan, bukan hanya pasar atau pengguna teknologi.
Nezar menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan Tata Kelola AI Global dan menyambut baik inisiatif kerja sama. Dia juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya Advisory Body AI dan bersedia aktif berperan dalam mendorong penggunaan AI yang inklusif dan bertanggung jawab secara global.
Tema “Mengubah Lanskap Tata Kelola AI” menjadi tema Forum Etika AI Global kedua di Slovenia pada 5 dan 6 Februari 2024.