PBB Menunjuk Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Gaza
Setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi bantuan untuk Gaza, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengumumkan penunjukan Sigrid Kaag sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza. Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza akan sangat dipengaruhi oleh Kaag, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Belanda.
Selain itu, tugasnya mencakup membangun mekanisme PBB yang memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan lebih cepat ke negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik. Sesuai dengan pernyataan PBB, diharapkan Kaag, seorang diplomat senior, akan mulai bertugas pada tanggal 8 Januari.
Penunjukan ini termasuk dalam resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu yang bertujuan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Resolusi tersebut menyerukan semua pihak yang terlibat untuk mengambil “langkah-langkah mendesak” untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza, terutama mengingat serangan Israel yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa izin dan pembukaan semua jalur ke Jalur Gaza, termasuk pintu perbatasan, diperlukan untuk memastikan pengiriman personel kemanusiaan dan bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan.
Sejak serangan Israel di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, tercatat setidaknya 20.915 orang tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Infrastruktur Gaza mengalami kerusakan parah sebagai akibat dari serangan ini, yang menghancurkan 60% wilayah kantong.
Hampir dua juta orang mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat. Terlepas dari serangan yang tidak berhenti, Israel berkomitmen untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan semua warganya yang disandera oleh kelompok Palestina selama serangan Oktober.
Dengan penunjukan Sigrid Kaag sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza, diharapkan langkah-langkah konkrit dapat segera diimplementasikan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan mendukung upaya kemanusiaan di wilayah tersebut, membangun kepercayaan, serta memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan di tengah konflik yang berlangsung.