Pemahaman Tentang Hipertensi : Kriteria dan Pengelolaannya
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah kondisi medis yang umum di masyarakat tetapi sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Hipertensi sering disebut sebagai “penjahat sunyi” karena penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun.
Hipertensi adalah kondisi yang dapat menyebabkan masalah serius pada pembuluh darah dan organ penting seperti jantung, otak, mata, ginjal, dan bagian tubuh lainnya jika tidak ditangani dengan baik dalam jangka panjang, meskipun seringkali tanpa gejala.
Menurut pedoman yang diterbitkan oleh American College of Cardiology dan American Heart Association tahun 2017, hipertensi dapat didiagnosis jika tekanan darah terus meningkat lebih dari satu kali pengukuran, yaitu melebihi 130/80 mmHg. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dalam keadaan tenang, dengan kandung kemih kosong, menggunakan manset yang sesuai, telapak tangan terbuka, dan lengan sejajar dengan jantung.
Hipertensi adalah masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia dan cenderung meningkat seiring usia dan gaya hidup yang tidak sehat. Lebih dari 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019. Di Indonesia, laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan pada 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk dewasa menderita hipertensi. Ini menunjukkan bahwa jika tidak ditangani dengan baik, lebih dari sepertiga populasi Indonesia berisiko mengalami komplikasi serius akibat hipertensi.
Usia, keturunan, gaya hidup (seperti konsumsi garam berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan), pola makan tidak sehat, tekanan psikologis jangka panjang, dan kondisi medis lainnya adalah beberapa faktor risiko hipertensi.
Komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya dapat dicegah dengan pencegahan dan pengelolaan hipertensi. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, terapi pengobatan mungkin diperlukan. Perubahan gaya hidup yang sehat termasuk menjalani pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol. Mengikuti resep obat yang diberikan oleh dokter adalah penting.
Hipertensi bukanlah akhir dari masalah. Untuk tetap sehat, orang harus rutin memeriksa diri, tahu tentang kondisi mereka, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam. Risiko komplikasi yang serius berkurang jika hipertensi dideteksi dan ditangani dengan cepat.