Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau Telah Selesai
Sesuai tenggat waktu kontrak, proyek besar pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Desa Barebali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah selesai pada akhir tahun 2023.
Sebagai Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Setiawan, mengatakan bahwa pembangunan KIHT Lombok Tengah telah secara bertahap dimulai. Itu akan membangun gedung pelelangan pada tahun 2022 dan gedung produksi dan kantor pengelola pada tahun 2023.
Menurutnya, pembangunan KIHT ini dilakukan secara bertahap.
Meskipun anggaran belum diketahui secara pasti, rencananya untuk menyelesaikan tahap lebih lanjut dari pembangunan KIHT pada tahun anggaran 2024. Fokus utamanya adalah pembangunan pagar keliling, gedung kantor Bea Cukai, dan fasilitas pendukung lainnya. Yang jelas, pembangunan KIHT akan dilakukan secara bertahap.
Selanjutnya Setiawan menjelaskan bahwa kelanjutan pembangunan KIHT akan didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 sebesar sekitar Rp4,3 miliar. Diharapkan proyek ini akan membantu program industrialisasi tembakau khusus di Lombok Tengah.
Selain itu, dia menyatakan bahwa diharapkan bahwa program ini akan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.04/2020, KIHT didirikan untuk memusatkan kegiatan industri hasil tembakau. Tujuan utama KIHT adalah untuk meningkatkan layanan, pembinaan industri, dan pengawasan terhadap produksi dan peredaran hasil tembakau. KIHT juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mempermudah perizinan bagi industri kecil hasil tembakau.
Dia kemudian menyimpulkan, “KIHT juga diharapkan dapat berperan dalam mengurangi produksi rokok ilegal.”
Dengan rampungnya proyek pembangunan KIHT di Lombok Tengah, diharapkan KIHT dapat menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan daya saing industri tembakau, serta memberikan kontribusi positif dalam upaya pengawasan dan pengendalian produksi tembakau, seiring dengan semangat untuk mengurangi produksi rokok ilegal di wilayah tersebut. Keberhasilan proyek ini mencerminkan komitmen dan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan industri yang teratur dan berdaya saing.