Kenaikan Indeks PMI Manufaktur Indonesia Disebabkan oleh Permintaan Produk Lokal yang Meningkat
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan peningkatan Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia disebabkan oleh peningkatan permintaan produk industri dalam negeri melalui peningkatan pembelian.
Taufik Bawazier, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) di Kemenperin, menekankan betapa pentingnya meningkatkan indeks PMI Manufaktur untuk meningkatkan permintaan. Dia juga mendorong masyarakat untuk membeli produk lokal untuk mempertahankan permintaan dan indeks PMI Manufaktur, mengingat populasi yang besar di Indonesia.
Taufie mengatakan bahwa pemerintah juga harus mengalokasikan uang untuk menjaga permintaan, yang termasuk membeli barang dalam negeri untuk proyek pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN).
Karena Indonesia menarik bagi investor untuk menanamkan modal, menarik investasi ke negara ini juga dianggap dapat meningkatkan indeks PMI Manufaktur. Taufik menekankan bahwa investasi harus difokuskan pada rantai pasokan dalam negeri.
Pada bulan Agustus 2023, indeks PMI Manufaktur Indonesia terus meningkat menjadi 53,9 poin, naik dari 52,5 poin pada bulan Juni 2023. Selain Indonesia, negara lain seperti Rusia, Meksiko, Arab Saudi, India, dan Meksiko juga memiliki indeks PMI manufaktur yang berkembang pesat. PMI manufaktur India mencatatkan level tertinggi pada 58,6.