Pemerintah Berencana Membentuk Koridor Cincin Nusantara untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan rencana pemerintah untuk membangun Koridor Cincin Nusantara, upaya baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menko Airlangga menyatakan dalam acara Investor Daily Roundtable di Cirebon akan melibatkan wilayah Jawa bagian utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Pengembangan Pelabuhan Patimban di Subang dan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban merupakan langkah awal dalam mewujudkan Koridor Cincin Nusantara. Pelabuhan Patimban saat ini memiliki kapasitas peti kemas sebesar 250.000 TEUs dan terminal kendaraan sebesar 218.000 CBU, yang memungkinkan sektor manufaktur Jawa utara untuk berkembang.
Menekan biaya logistik hingga kurang dari 10% adalah salah satu tujuan utama Koridor Cincin Nusantara. Menko Airlangga mengatakan bahwa wilayah utara Jawa memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, terutama dengan Laut Jawa yang memiliki banyak potensi dari sisi timur dan barat. Dengan jalan tol yang sudah terhubung, pengembangan di bagian utara akan menjadi perhatian selanjutnya.
Airlangga juga menekankan peran yang mungkin dimainkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai salah satu kota pendukung Koridor Cincin Nusantara. Selain menghasilkan pertumbuhan ekonomi, diharapkan kawasan ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi secara merata dan menghindari pusat ekonomi terpusat di Pulau Jawa.
Menko Airlangga menyatakan bahwa Utara Jawa, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan dapat membentuk koridor ekonomi cincin melalui infrastruktur laut yang tenang dan tidak terlalu dalam. Barang dari Sumatera dan Kalimantan dapat dibawa ke Jawa, memungkinkan gerakan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan inisiatif pembentukan Koridor Cincin Nusantara, pemerintah menegaskan komitmennya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan sektor ekonomi dan menciptakan keseimbangan pertumbuhan di seluruh nusantara. Koridor ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memajukan potensi ekonomi di wilayah utara Jawa, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur, serta menjadi fondasi penting dalam menghadapi tantangan dan peluang global di masa depan.