Pemerintah Indonesia Memantau Dengan Waspada Perlambatan Ekonomi China
Abdurohman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Mengingatkan Perlambatan Ekonomi China.
Pemerintah Indonesia sangat mengawasi perlambatan ekonomi China, menurut Abdurrahman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Abdurohman menjelaskan dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa, salah satu mitra dagang utama Indonesia, menghadapi perlambatan ekonomi sebagai akibat dari melemahnya sektor properti dan penurunan investasi asing langsung (FDI). Karena sekitar 20% dari ekspor Indonesia dikirim ke China, Indonesia harus memperhatikan kondisi ini.
Abdurrahman menyoroti bahwa, sementara ekonomi Indonesia dan Amerika Serikat didorong oleh konsumsi, investasi dan sektor properti sangat memengaruhi ekonomi China. Dia mengatakan bahwa masalah utama di China adalah investasi yang beralih ke sektor properti, yang saat ini sedang mengalami krisis. Situasi ini memburukkan pertumbuhan ekochin.
Selain itu, Abdurohman menunjukkan bahwa banyak pemerintah daerah di China bergantung pada sektor properti sebagai sumber pendapatan mereka, sehingga penurunan di sektor tersebut dapat memberikan tekanan pada penerimaan daerah dan meningkatkan tingkat utang.
Permintaan domestik, yang ditunjukkan oleh konsumsi masyarakat dan investasi, masih tumbuh dengan kuat sebesar 5,06% dan 5,77% setiap tahun. Di sisi lain, ekspor Indonesia mengalami penurunan pada kuartal ketiga, dengan kontraksi sebesar 4,26% tahun ke tahun (tahun ke tahun/tahun).
Pemerintah akan tetap waspada terhadap gejolak yang mungkin terjadi pada sektor ekspor dan impor. Namun, Kementerian Keuangan tetap optimistis bahwa kinerja positif pada sektor manufaktur dan konsumsi domestik dapat menyeimbangkan pelemahan ekspor.
Dengan memantau dan waspada terhadap perlambatan ekonomi China, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas perekonomian domestik dan mengantisipasi potensi dampak yang mungkin timbul.