Di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), mengadakan pameran untuk menunjukkan pencapaian pelokalan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Menurut Theresia Junidar, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT, pameran ini menampilkan praktik-praktik unggul yang dibuat oleh Kemendes PDTT, Bappenas, dan Otoritas Ibukota Negara Nusantara. Melalui pengarusutamaan SDGs Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa hingga tahun 2030, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk melokalkan SDGs sampai ke tingkat desa.
Dana Desa yang telah ditransfer ke seluruh desa mendukung kebijakan ini, kata Theresia Junidar. Dana Desa akan mencapai 70 triliun pada tahun 2023. Perbaikan capaian indikator pembangunan berkelanjutan memungkinkan pelaksanaan SDGs di tingkat desa.
Salah satu capaian indikator pelokalan SDGs di seluruh negeri adalah tingkat akses kelistrikan rumah tangga 99,45 persen dan tingkat akses air minum keluarga 99,78 persen.
Layar utama pameran menampilkan demografi Indonesia, yang memiliki 270 juta orang dan tinggal di 75.265 desa, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota. Pameran berlangsung dari 10 Juli hingga 20 Juli 2023. Selain itu, pameran menampilkan tempat-tempat eksotis seperti Danau Toba, Borobudur, Bali, dan Labuan Bajo.
Selain itu, Bappenas menunjukkan kesiapan metadata indikator SDGs di Indonesia, panduan pelaksanaan SDGs, dan peta jalan pencapaian SDGs. Saat ini, 195 bisnis aktif menerapkan tujuan-tujuan ini, dan 39 universitas telah mendirikan Pusat SDGs.
Di pameran tersebut, Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara juga menampilkan perencanaan pembangunan wilayah yang berbasis pada tujuan SDG.