Untuk Mendukung Digitalisasi dan Mempromosikan Potensi Lokal, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Memasang Jaringan Fiber Optik di 15 Desa/Kelurahan.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun jaringan fiber optik di 15 desa dan kelurahan. Tujuannya adalah untuk mendukung digitalisasi dan mempromosikan potensi lokal.
Menurut Sutarman, sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo, pemasangan fiber optic dilakukan untuk memenuhi visi Gubernur DIY untuk meningkatkan layanan internet di kelurahan.
Sutarman menyatakan bahwa pemasangan fiber optik dari dana keistimewaan DIY sebesar Rp1,5 miliar dilakukan secara bertahap dengan target 15 desa atau kelurahan.
Desa/kelurahan di sekitar Karangsari, Pengasih, Bendungan, Panjatan, Wahyuharjo, Karangwuluh, Temon Kulon, Kebonrejo, Janten, Giripurwo, Kulwaru, Sogan, Karangwuni, Kalidengen, dan Glagah adalah wilayah yang akan menjadi sasaran pemasangan fiber optic.
Saat ini, internet berbasis nirkabel telah dipasang di sebanyak 87 kelurahan dan satu kelurahan di Kulon Progo. Namun, penggunaannya masih terbatas untuk layanan internal, sehingga tidak dapat ditransmisikan ke kelurahan lain dan kualitasnya masih kurang dari fiber optik.
Dia juga menyatakan, “Saat ini, kami berupaya memperluas jangkauan internet. Ke depan, pemasangan jaringan internet juga bisa menjangkau tingkat pedukuhan.”
Sutarman berharap kehadiran jaringan internet berbasis fiber optik akan meningkatkan ekonomi dan layanan publik.
Menurutnya, selain layanan pemerintah kelurahan, tempat wisata, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat menggunakannya untuk tujuan ekonomi seperti pemasaran online.
Saat ini, masih ada area blank spot di Kulon Progo, seperti di Girimulyo, Samigaluh, dan Kokap. Pemerintah berusaha mengatasi masalah ini.
Wisnu Prasetya, anggota Komisi III DPRD Kulon Progo, meminta Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk mempercepat pemasangan fiber optik hingga tingkat pedukuhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan layanan informasi kepada masyarakat.
Masyarakat membutuhkan jaringan internet untuk mempromosikan potensi lokal, mulai dari hal-hal budaya hingga tempat wisata. Selain itu, Wisnu Prasetya berharap agar Dinas Komunikasi dan Informatika membantu masyarakat dalam membuat konten promosi potensi lokal yang dapat diterima masyarakat.