spot_img

Pemerintah Kabupaten Lebak Menghadapi Kekurangan Benih Padi Varietas Unggul

Date:

Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, Mengalami Kekurangan Benih Padi Varietas Unggul

Pada saat ini, pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menghadapi masalah ketersediaan benih padi varietas unggul yang telah dikembangkan oleh Dinas Pertanian setempat untuk mendukung swasembada pangan.

Di Lebak pada hari Selasa, Iman Nurzaman, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, menyatakan, “Saat ini, kami memiliki lahan penangkaran seluas 4,5 hektare, sementara angka tanam mencapai 106 ribu hektar per tahun. Ini tentu merupakan kekurangan dalam hal ketersediaan benih varietas unggul.”

Dinas Pertanian setempat telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi kekurangan benih varietas unggul. Salah satunya adalah bekerja sama dengan kelompok tani untuk menghasilkan benih varietas unggul dan kemudian mendistribusikannya ke kelompok tani.

Petani “keolotan”, atau adat masyarakat, juga menggunakan benih varietas lokal yang telah dikembangkan secara turun-temurun. Namun, masa panen benih varietas lokal ini adalah enam bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas 106 ribu hektar yang ditanami padi di Kabupaten Lebak, sekitar 2.650 kilogram benih varietas unggul diperlukan untuk setiap hektar.

“Kami terus berupaya untuk memenuhi ketersediaan benih unggul ini, karena penangkaran benih yang dimiliki oleh pemerintah daerah saat ini hanya mencakup 480 hektar,” kata Iman.

Menurut Ade Fathony, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Produksi Benih Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, perluasan lahan penangkaran untuk menghasilkan lebih banyak benih varietas unggul. Saat ini, area penangkaran hanya 4,5 hektar.

Target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp272 juta pada tahun 2023 ditetapkan untuk penangkaran benih ini hingga akhir Desember.

Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan varietas Cakrabuana yang unggul, yang terkenal karena produktivitas tinggi dan kualitasnya yang baik. Jenis Cakrabuana dapat menghasilkan antara enam dan 7 ton gabah kering pungut (GKP) per hektar, dan memiliki rasa beras yang lezat.

Masa panen varietas Cakrabuana yang lebih singkat, 85 hari setelah tanam (HST), adalah keuntungan tambahan, yang dapat mengurangi biaya produksi.

Ade Fathony menyatakan bahwa benih varietas Cakrabuana akan menjadi andalan bagi ekonomi petani dan ketersediaan pangan, khususnya beras yang melimpah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...