Dalam upaya mencegah stunting dan memberikan kemandirian kepada perempuan, pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membentuk gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana).
Menurut Inggit Soraya, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan, gerakan Keluarga Gagah Bencana akan diadakan pada hari Senin di Kota Pekalongan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan inspirasi kepada kaum ibu untuk menjadi mandiri dan responsif dalam menghadapi situasi bencana.
Menurutnya, perempuan harus memiliki keberanian, kewaspadaan, kecerdasan, dan kesiagaan yang tinggi karena mereka biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada pria.
Dia menekankan bahwa musim kemarau dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran, jadi kita harus berhati-hati, seperti menghindari membakar sampah sembarangan dan mematikan kompor setelah memasak.
Dia juga menyatakan, “Kami mendorong peningkatan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran karena kelalaian manusia seringkali menjadi penyebabnya.”
Inggit Soraya juga menekankan bahwa Kota Pekalongan masih rentan terhadap banjir dan rob, serta risiko kebakaran selama musim kemarau.
Dia menjelaskan dalam gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana bahwa kesehatan dan kelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama pemerintah daerah, seperti stunting dan gizi buruk.
Dia menambahkan, “Dengan memberikan edukasi kepada para ibu ketika ada anak yang diidentifikasi mengalami stunting atau gizi buruk, responsifitas mereka dapat membantu penanganan yang cepat sehingga kondisinya tidak memburuk. Dengan gerakan ini, kami berharap ibu-ibu dapat menjadi mandiri dan mampu mengurangi dampak buruknya.”