Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertugas mengoordinasikan kebijakan lintas sektor guna meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan produktivitas.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara rutin melaporkan hasil koordinasi ini kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dengan fokus mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem.
Laporan menunjukkan penurunan kemiskinan ekstrem dari 2,14% pada Maret 2021 menjadi 1,74% pada September 2022 berdasarkan BPS, dengan jumlah penduduk miskin ekstrem turun dari 5,80 juta jiwa menjadi 5,59 juta jiwa pada Maret 2022.
Airlangga mengungkapkan kesuksesan ini berkat penajaman sasaran menggunakan Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), konvergensi program, dan perbaikan implementasi.
Menuju target mendekati 0% kemiskinan ekstrem pada 2024 tetap butuh usaha keras, dengan konvergensi program dan akurasi pensasaran sebagai faktor kunci.
Dalam rapat tersebut, fokus utama adalah memperbaiki kualitas pensasaran menggunakan Data P3KE. K/L dan pemerintah daerah diminta terlibat dalam semua program.
Plt. Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Ini termasuk mengidentifikasi anggaran dan realisasi program pemberdayaan ekonomi, melibatkan pihak non-pemerintah, membuat Dashboard Pemetaan Program Pemberdayaan, dan memadankan data K/L dengan data P3KE untuk pemetaan penerima program pemberdayaan.