Untuk Mengatasi Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Meningkatkan Kapasitas Tenaga Kerja di Wilayah Pesisir
Kami berusaha untuk meningkatkan kapasitas SDM. Didik Suhardi, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan, “Kami bekerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan dalam beberapa kegiatan yang terkait dengan Gerakan Indonesia Mandiri, yang merupakan bagian dari Gerakan Revolusi Mental.” Ini diungkapkannya di Jakarta pada hari Rabu.
Dia menyatakan bahwa masyarakat pesisir harus lebih melek teknologi agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka.
Dia menambahkan, “Kita memerlukan peningkatan SDM karena masih ada kekurangan. Kita perlu menerapkan teknologi yang bisa digunakan oleh tenaga maritim yang sangat penting bagi mereka.”
Pada Maret 2022, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa proporsi penduduk miskin di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non-pesisir. Jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir mencapai 3,9 juta orang (2,29 persen), sementara di wilayah non-pesisir sekitar 1,65 juta orang (1,61 persen). Jumlah total penduduk miskin di wilayah pesisir mencapai 17,74 juta orang (10,32%), dan di wilayah non-pesisir 8,4 juta orang (8,22%).
Selain mengatasi kemiskinan, Didik mengungkapkan bahwa pemerintah juga bertujuan untuk mengurangi prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah harus menurunkan angka stunting sebanyak 7,59 poin dari tingkat saat ini, yaitu 17,5 persen.
Selain itu, peneliti menekankan kemungkinan peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan industri dan sektor pertanian di wilayah pesisir.