Pemerintah Perlu Antisipasi Penyebaran Hoaks Berbasis ‘AI’ Selama Pilkada
Kepala Konsultasi Ensign Infosecurity Aditya Nugraputra mengatakan bahwa sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk antisipasi ancaman penyebaran berita palsu atau hoaks yang menggunakan AI, terutama dalam hal pemilihan kepala daerah 2024.
Ketika diwawancarai di Jakarta Selatan, Rabu, Aditya menyatakan bahwa akan ada banyak karakter palsu di masa depan, terutama saat pemilihan (Pilkada, Red).
Pemerintah harus mengambil sejumlah tindakan, menurut Aditya, untuk melawan serangan berita palsu yang dibuat oleh AI.
Pertama, masyarakat harus dididik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pemerintah tentang cara membedakan informasi palsu yang dibuat oleh kecerdasan buatan.
Masyarakat akan lebih waspada saat berbagi informasi di media sosial dengan pendidikan yang tepat.
Aditya menyatakan, “Agar masyarakat dapat menyaring, mengecek kebenaran informasi ini karena mungkin ada beberapa pihak yang langsung panas yang wah emosinya ketika melihat informasi ini.”
Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan penggunaan teknologi khusus untuk mendeteksi informasi yang cenderung hoaks. Aditya memberikan contoh alat khusus yang dapat mendeteksi teknologi AI dalam sebuah video.
Aditya berkata, “Dari gerakan suara atau data yang diambil, kita bisa mengetahui mana berita yang benar atau tidak.”
Aditya mengatakan bahwa pemerintah dapat lebih mudah menyaring konten di media sosial dengan teknologi ini.
Selain itu, pemerintah harus terus mengikuti kemajuan teknologi untuk menemukan cara lain yang mungkin lebih canggih dari AI.
Aditya berharap upaya-upaya ini akan mengurangi penyebaran berita palsu selama Pilkada yang didukung AI.
Dengan langkah-langkah antisipatif dan penguatan teknologi deteksi, diharapkan pemerintah dapat meminimalisir dampak negatif penyebaran hoaks yang menggunakan teknologi AI selama masa Pilkada, sehingga integritas dan keberlangsungan proses demokrasi dapat terjaga dengan baik.