Pemerintah Semakin Intensif dalam Meningkatkan Produksi Migas di Dalam Negeri
Untuk memenuhi kebutuhan nasional, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan produksi gas bumi dan minyak di dalam negeri. Ini dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu. Berbagai strategi digunakan untuk meningkatkan produksi migas, termasuk peningkatan pemulihan minyak (EOR), aliran air, dan penggunaan bahan kimia.
Menteri Arifin menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan program dan strategi khusus pada kuartal pertama tahun 2024, dan program tersebut sudah siap diluncurkan.
Selain itu, beliau mengumumkan penemuan dua cadangan gas besar: 5 triliun kaki kubik (TCF) di Geng North, Ganal; dan 6 TCF di Layaran, South Andaman. Penemuan ini memberikan harapan baru bagi industri migas Indonesia. Menurut WoodMackenzie, Rystad Energy, dan S&P Global, penemuan ini membuat Indonesia masuk dalam daftar lima penemuan gas terbesar pada tahun 2023.
Menteri Arifin berharap temuan ini akan menjamin produksi yang stabil hingga tahun 2030. Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, menekankan bahwa minyak dan gas bumi terus menjadi sumber energi penting dan memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara.
Jumlah migas yang diterima negara melalui Badan Layanan Umum (BLU) telah melonjak menjadi yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada tahun 2023. Selain itu, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp117 triliun, atau 113 persen dari target. Menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), investasi di sektor migas juga meningkat 12 persen, mencapai 15,6 miliar dolar AS, dengan target investasi sebesar 17,7 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, berharap ada minat global terhadap industri migas Indonesia. Beroperasinya Train LNG Tangguh 3 dengan investasi 4,83 miliar dolar AS juga diharapkan dapat meningkatkan produksi gas nasional, dengan penurunan hanya sebesar 1,2 persen, jauh lebih baik dibandingkan tujuh tahun terakhir yang berkisar antara 3 hingga 7 persen.
Selain itu, pemerintah telah berhasil melelang 10 wilayah kerja (WK) pada tahun 2023 dengan mendapatkan dana sebesar 178,6 juta dolar AS melalui komitmen perusahaan dari 13 penandatanganan kontrak Kerja Sama (PSC) WK. Mengingat risiko yang tinggi di industri migas, skema pembagian besar untuk kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas diperbarui, di mana kontraktor akan menerima pembagian hasil yang lebih besar sesuai dengan peningkatan risiko.
Tutuka menambahkan, “Pemerintah juga membuka opsi peralihan status kontrak bagi KKKS dari split gross ke PSC cost recovery, memberikan kebebasan untuk memilih skema kontrak terbaik.”
Rasio penggantian cadangan (RRR) akan mencapai 123,5 persen pada tahun 2023 berkat tindakan strategis seperti peningkatan pengeboran sumur eksplorasi, pengembangan sumur, eksplorasi laut dalam, peningkatan nilai investasi, dan penemuan penting dalam sektor migas.