Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Tetap untuk Triwulan I Tahun 2024
Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memutuskan untuk menjaga tarif tenaga listrik bagi tiga belas golongan pelanggan nonsubsidi tetap stabil selama triwulan pertama (Januari hingga Maret) 2024.
Jisman P Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengumumkan keputusan ini. Dia menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga daya saing pelaku usaha, mempertahankan daya beli masyarakat, dan mengurangi inflasi.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, dia menyatakan bahwa tarif listrik ditetapkan tetap dari Januari hingga Maret 2024 untuk menjaga daya saing pelaku usaha, daya beli masyarakat, dan menjaga tingkat inflasi di tahun yang baru.
Kebijakan ini mengikuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 jo Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023, yang menetapkan penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi setiap tiga bulan berdasarkan perubahan dalam variabel ekonomi makro seperti kurs, harga batu bara acuan (HBA), dan inflasi.
Parameter ekonomi makro yang digunakan untuk triwulan I 2024 melibatkan realisasi pada Agustus, September, dan Oktober 2023, berdasarkan ketentuan tersebut. Kebijakan domestic market obligation (DMO) batu bara menetapkan kurs sebesar Rp15.446,85/dolar AS, ICP sebesar 86,49 dolar AS/barel, inflasi sebesar 0,11 persen, dan HBA sebesar 70 dolar AS/ton.
Selain itu, Jiman menyatakan bahwa tarif listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi tidak akan berubah, dan subsidi listrik akan terus diberikan. Ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, dan pelanggan yang mendapatkan listrik dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, pemerintah berharap PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan penjualan listrik secara lebih agresif sambil tetap memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.
