Pemimpin DPRD Mengajak Generasi Muda untuk Melestarikan Budaya Jawa
AH Thony, pemimpin DPRD Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur, mengimbau generasi muda untuk menjaga budaya Jawa dan aksara Jawa.
Thony menekankan pentingnya cinta tanah air dan mempertahankan tradisi budaya leluhur. Ia berpartisipasi dalam aksi peduli aksara Jawa bersama puluhan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur pada tanggal 31 Oktober di Balai Pemuda Surabaya. Aksi tersebut mencakup penulisan aksara Jawa pada kain putih berukuran 10 x 1 meter.
Thorny menyatakan bahwa semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober harus ditunjukkan melalui upaya pelestarian budaya, dan dia mengapresiasi upaya mahasiswa UPN untuk menjaga aksara Jawa. Theo juga menekankan bahwa generasi muda harus memahami warisan budaya leluhur dan mendukung upaya untuk mengembangkan dan memajukan budaya tersebut.
Thony juga menekankan betapa pentingnya menggunakan teknologi yang semakin canggih untuk mengajar dan melestarikan budaya Jawa. Kecintaan generasi muda terhadap budaya Jawa harus terus meningkat agar budaya tersebut dapat tetap lestari.
Thony mendorong pemerintah provinsi Jawa Timur untuk menggunakan aksara Jawa lebih banyak di lingkungan pemerintahan. Pemerintah Kota Surabaya telah mulai menggunakan aksara Jawa untuk papan nama di Balai Kota dan kantor organisasi perangkat daerah.
Rafi Great Akbar, ketua Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Hukum UPN Veteran, menyatakan antusiasme peserta terhadap inisiatif menulis aksara Jawa bersama DPRD. Dia berpendapat bahwa ini adalah upaya mencegah budaya dan identitas Jawa hilang di tengah tantangan globalisasi.
Mahasiswi dari Medan, Wanda Siagian, juga berpartisipasi dalam kegiatan menulis aksara Jawa. Ia mengatakan bahwa aplikasi membantu proses penulisan, meskipun sulit, dan ini merupakan langkah positif untuk menjaga keberlangsungan budaya.
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, meminta semua kantor organisasi perangkat daerah dan papan nama kantor pemerintah ditulis dengan aksara Jawa sebelum 10 November 2023. Ia menekankan betapa pentingnya mengingat warisan budaya dan sejarah kita.
