Pengamat : Golput Mempunyai Dampak Signifikan terhadap Kemajuan Bangsa
Menurut Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, golput, atau “golongan putih”, sering dikaitkan dengan ketidakpedulian dan kekecewaan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah politik dan dampak besar terhadap kemajuan bangsa.
Ketika dihubungi di Jakarta pada hari Kamis, dia menyatakan bahwa golput merupakan ekspresi ketidakpedulian dan kekecewaan yang berpotensi menimbulkan masalah politik dan berdampak negatif terhadap kemajuan bangsa.
Ujang menyatakan bahwa golput menunjukkan sikap apatis, yang tidak akan membantu menyelesaikan masalah dan dapat merugikan pembangunan bangsa karena mencerminkan kurangnya kepedulian terhadap masa depan negara.
Oleh karena itu, Ujang menekankan bahwa setiap kandidat presiden dan wakil presiden yang saat ini ditawarkan harus tetap dipilih berdasarkan hati nurani dan pertimbangan rasional: “Pilihlah yang terbaik dari opsi yang ada sesuai dengan hati nurani dan pemikiran yang rasional.”
Selain itu, Ujang mengingatkan kembali pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa golput dianggap haram dan berdosa jika dilakukan. “Bagi umat Islam yang tunduk pada fatwa MUI tersebut, golput dianggap haram dan berdosa,” katanya.
Ujang juga menekankan efek golput terhadap legitimasi pemilihan umum. “Dalam konteks ini, tingkat partisipasi pemilih sangat penting,” katanya, karena pemilu dapat dianggap gagal jika partisipasi pemilih yang rendah.
Ujang mengajak semua orang untuk memberikan suara mereka pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. “Oleh karena itu, hindarilah golput agar tidak menyesal di kemudian hari,” katanya, menegaskan bahwa golput dapat merugikan jika pemimpin yang dipilih membuat keputusan yang bertentangan dengan harapan masyarakat.
Dengan pandangan tajam dari seorang pengamat, artikel ini menegaskan bahwa praktik golput tidak hanya berpotensi merugikan dalam konteks politik, tetapi juga dapat membawa dampak besar terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara untuk memberikan kontribusi aktif melalui partisipasi dalam proses pemilihan umum, menjauhi sikap apatis, dan memastikan bahwa suara mereka terdengar demi masa depan yang lebih baik.