Pengaruh Ekonomi Global terhadap Kinerja Penjualan Kendaraan di Indonesia
Pakar otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, memberikan komentar terkait performa penjualan kendaraan pada kuartal pertama 2024 yang dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global.
Menurutnya, industri otomotif kemungkinan besar mengalami dampak penurunan penjualan di kuartal pertama 2024 akibat pelemahan ekonomi global dan pelemahan nilai tukar rupiah sebelumnya, serta dampak-dampak yang diakibatkannya. Yannes mengungkapkan bahwa industri komponen juga terdampak, yang mengakibatkan beberapa perusahaan komponen memberlakukan revisi harga yang lebih tinggi.
Tidak hanya faktor ekonomi yang buruk, tetapi juga unsur politik di Indonesia juga memengaruhi minat pembelian kendaraan baru pada awal tahun 2024. “Tampaknya terjadi pelemahan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik menjadi faktor dominan yang memengaruhi penjualan secara umum,” kata Yannes.
Meskipun penjualan kendaraan sempat menunjukkan tren positif selama momen Lebaran, Yannes menilai hal itu hanyalah penjualan sementara dan belum mampu meningkatkan penjualan pada awal tahun. “Kenaikan penjualan sebanyak 6 persen pada bulan Maret dibandingkan Februari, mungkin disebabkan oleh faktor musiman seperti persiapan mudik Lebaran,” jelasnya. Namun, “Penurunan yang kembali terjadi di Maret sebanyak 26,21 persen menunjukkan bahwa pemulihan dari COVID-19 masih belum terjadi.”
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), periode Januari hingga Maret menunjukkan penurunan pada segmen penjualan grosir (dari pabrik ke diler) sebanyak 23,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan penjualan eceran (dari diler ke konsumen) juga turun 15 persen.
Dengan kondisi tersebut, tampaknya industri otomotif akan menghadapi tantangan dalam beberapa waktu ke depan.
Dengan adanya dampak dari kondisi ekonomi global yang memengaruhi performa penjualan kendaraan di Indonesia, industri otomotif diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan dan memperkuat posisi mereka dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti.