Pengendara Diimbau untuk Waspada saat Berhadapan dengan “Bengkel Nakal”
Hermas E Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Mengingatkan Pengendara untuk Waspada Terhadap Bengkel “Nakal” di Daerah Wisata.
Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Herman E Prabowo, menasihati pengendara untuk lebih berhati-hati saat mengunjungi bengkel “nakal” di daerah wisata. “Konsumen perlu hati-hati dengan kehadiran ‘bengkel atau mekanik musiman,’ yang muncul dan memanfaatkan situasi dalam kondisi konsumen terjepit, misalnya saat kendaraan mogok di jalan,” katanya.
Hermas juga menekankan pentingnya mencapai kesepakatan harga terlebih dahulu untuk menghindari pemerasan yang mungkin dilakukan oleh oknum bengkel yang muncul secara dadakan. Seperti yang dia katakan, kesepakatan awal akan melindungi pengendara dari penipuan dari individu yang mencoba memanfaatkan situasi darurat.
Hermas menyarankan pengendara yang menghadapi situasi semacam itu untuk meminta jaminan atau garansi dari bengkel atau mekanik yang melakukan perbaikan. Untuk memastikan pekerjaan selesai dengan baik, hal ini sangat penting. “Minta jaminan bahwa jika ada masalah, akan diselesaikan dengan tuntas,” tegas Hermas. Untuk menghindari masalah di kemudian hari, kesepakatan harus dibuat sebelum pekerjaan dimulai.
Sebelum ini, di daerah wisata Puncak Bogor, ada insiden yang menjadi viral tentang pekerja bengkel. Satu keluarga mengalami asap dari ban depan mobil mereka. Banyak pengendara lain mengalami masalah serupa, terutama terkait kampas rem, jadi mereka dibawa ke bengkel dadakan. Ketika mereka akhirnya harus membayar Rp450 ribu, korban membagikan pengalaman mereka di platform TikTok. Menurut Hermas E Prabowo, bengkel dan mekanik yang terlibat dalam praktik tersebut tidak memiliki hubungan dengan organisasi PBOIN.
Hermas menekankan bahwa PBOIN selalu meminta bengkel dan mekanik untuk bekerja secara profesional dan mengikuti aturan dan kesepakatan yang telah disepakati. Ia menegaskan bahwa mekanik dan bengkel yang memanfaatkan kondisi tersebut bekerja di luar perusahaan yang ia pimpin. “Kami yakin mereka bukan anggota PBOIN, karena anggota kami adalah bengkel yang beroperasi secara profesional, bukan bengkel musiman,” kata Hermas