spot_img

Peningkatan Jumlah Pasukan Siber Pemerintah, Memahami Fungsi CSIRT!

Date:

Peningkatan Jumlah Pasukan Siber Pemerintah, Memahami Fungsi CSIRT!

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) baru saja meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang akan beroperasi di 18 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Peluncuran ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan keamanan siber di seluruh sektor publik.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan peran krusial tim CSIRT dalam menghadapi berbagai tantangan yang terkait dengan serangan siber. “Tim CSIRT ini akan berfungsi sebagai garda terdepan dalam mengatasi dan merespons insiden siber. Mereka akan memainkan peran penting dalam melindungi infrastruktur digital kita dari ancaman yang semakin canggih,” ujar Budi Arie Setiadi.

Pendirian CSIRT ini merupakan bagian dari mandat yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Perpres tersebut mengamanatkan pembentukan 131 CSIRT sebagai salah satu proyek prioritas strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional.

CSIRT memiliki sejumlah fungsi penting, termasuk memberikan layanan reaktif untuk menangani insiden siber. Ini meliputi koordinasi insiden, triase insiden, dan resolusi insiden. Selain itu, CSIRT juga berperan dalam layanan proaktif, seperti mempublikasikan informasi mengenai kerawanan, keamanan, dan tren teknologi, serta melakukan audit keamanan informasi.

Fungsi lainnya mencakup peningkatan kualitas keamanan melalui bimbingan teknis, pelatihan, dan cyber drill test. Melalui kegiatan-kegiatan ini, diharapkan dapat membantu berbagai pihak dalam memperkuat sistem pertahanan siber mereka.

Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa implementasi keamanan siber yang efektif akan membantu mengantisipasi serangan dengan memberikan perlindungan terhadap ancaman pencurian dan kebocoran data, serta meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap sistem digital pemerintah dan lembaga terkait. “Kami berharap langkah ini dapat mendorong investasi dan membantu pengguna dalam menyusun sistem pertahanan siber yang lebih baik,” tambahnya.

Namun, Menteri Budi juga mengakui tantangan yang dihadapi dalam keamanan siber. Tantangan ini mencakup perkembangan bentuk ancaman yang terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi, rendahnya pemahaman pengguna mengenai urgensi keamanan siber, dan keterbatasan talenta di bidang keamanan siber. “Kita harus terus beradaptasi dan meningkatkan kapasitas kita dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks ini,” tandasnya.

Dengan adanya peluncuran CSIRT ini, BSSN dan kementerian terkait berharap dapat memperkuat pertahanan siber Indonesia dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai jenis ancaman yang mungkin timbul.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...