Pentingnya Evaluasi Anak terhadap Orang Tua dalam Keluarga

Pentingnya Evaluasi Anak terhadap Orang Tua dalam Keluarga

Komunitas “Ngopi Bareng” menyoroti pola hubungan dalam keluarga yang sering kali dipenuhi dengan ketimpangan kuasa. Orang tua seringkali memiliki dominasi atas anak-anak mereka, sementara di antara pasangan suami istri, budaya patriarki seringkali mengakibatkan dominasi suami terhadap istri.

Ketimpangan kuasa ini seringkali mengakibatkan konflik dan bahkan kekerasan dalam rumah tangga, di mana istri dan anak-anak menjadi korban utamanya. Komunitas “Ngopi Bareng” yang fokus pada ilmu kesadaran merasa perlu untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengevaluasi pola hubungan dalam keluarga.

Mereka percaya bahwa menyelamatkan keluarga merupakan langkah penting untuk menyelamatkan generasi mendatang. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan harmonis dan damai cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dalam masyarakat daripada anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik.

Anak-anak yang terjebak dalam lingkungan yang tidak harmonis seringkali harus menghadapi masalah internal yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam masyarakat. Mereka mungkin mengalami stres, kurangnya kepercayaan diri, dan bahkan perilaku menyimpang.

Komunitas “Ngopi Bareng” memulai program yang bertujuan untuk menyelamatkan keluarga dengan menggelar diskusi dan sosialisasi di berbagai daerah di Jawa Timur. Program ini diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk pengurus organisasi keagamaan dan partai politik.

Salah satu aspek penting dalam program ini adalah mengajarkan keluarga untuk belajar dan merespons evaluasi internal. Mereka diajarkan untuk memperhatikan perilaku dan keadaan batin mereka sendiri, serta menerima masukan dari anggota mengenai hal tersebut.

Anak-anak juga diajarkan untuk memberikan “rapor” kepada orang tua mereka, di mana mereka bisa mengungkapkan perasaan dan memberikan penilaian terhadap kualitas hubungan keluarga. Ini membantu anak-anak untuk merasa dihargai dan memiliki harga diri, sementara orang tua belajar untuk menerima kritik dan melakukan perubahan yang diperlukan.

Melalui pendekatan ini, komunitas ini berharap dapat membantu keluarga untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan damai, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.