Pentingnya Integrasi Kurikulum Pendidikan dalam Menghadapi Hoaks Menjelang Pemilu
Dr. Devie Rahmawati, pendiri Klinik Digital Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Mengatakan bahwa menghilangkan hoaks menjelang pemilu hanya dapat tercapai melalui penerapan konsep tersebut secara sistematis dalam kurikulum pendidikan jangka panjang.
Menurutnya, integrasi ini sangat penting karena akan memberikan siswa di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua, akses pendidikan yang sama. Devie mengatakan bahwa tindakan ini penting untuk menciptakan mental dan modal yang seragam untuk menghadapi hoaks. Meskipun hasilnya baru akan terlihat dalam dua puluh atau tiga puluh tahun.
Terlepas dari fakta bahwa pemerintah telah membentuk satuan tugas khusus dan berbagai gerakan masyarakat untuk memerangi hoaks, seperti Gerakan Makin Cakap Digital, Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi), dan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), partisipasi aktif masyarakat masih sangat penting dalam memerangi hoaks.
Devie menyayangkan bahwa kebiasaan masyarakat mengutamakan kecepatan daripada keakuratan, yang memungkinkan penyebaran kesalahan. Menurut penelitian MIT, hoaks dapat menyebar dalam dua menit.
Selain itu, menurut dosen vokasi dari Universitas Indonesia, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah menyebarkan berita bohong karena keinginan untuk dianggap sebagai “pahlawan” yang memberikan pengetahuan kepada orang lain, bukan karena niat buruk.
Penanggulangan hoaks seringkali terlakukan terlambat karena waktu yang lebih lama perlu untuk memverifikasi informasi. Devie mengatakan bahwa memerangi Berita Palsu adalah tugas yang sulit dan memerlukan perjuangan yang panjang dari pemerintah dan masyarakat.
Menurutnya, kita harus bersabar untuk memastikan tidak ada lagi berita bohong yang tersebar.
Dengan integrasi kurikulum pendidikan sebagai langkah kritis, kita berharap generasi mendatang dapat membentuk masyarakat yang tangguh terhadap berita bohong, memahami pentingnya keakuratan informasi, dan bersama-sama melawan penyebaran berita bohong demi keberlangsungan demokrasi yang sehat.