Fajar Hirawan, pengamat ekonomi dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan bahwa jika kita ingin menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif, memperkuat industri pangan Indonesia harus menjadi prioritas utama. Dengan pertumbuhan sebesar 1,46% pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian berkontribusi sebesar 13,57% terhadap PDB. Perlambatan ini dipengaruhi oleh kondisi El Nino yang memengaruhi produksi pangan.
Fajar juga menekankan dampak gangguan dalam rantai pasokan pangan secara global, terutama karena perang Rusia-Ukraina, dan kemungkinan lebih banyak gangguan jika perang antara Israel dan Hamas berlanjut. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat pangan nasional dengan memastikan bahwa produksi komoditas pangan utama dapat dilakukan di lokasi strategis.
Beras, yang berkontribusi besar terhadap inflasi, menjadi salah satu komoditas utama yang perlu diperhatikan. Pengendalian harga beras sangat penting untuk mencegah inflasi yang tinggi dan menjaga daya beli masyarakat. Dalam situasi seperti ini, anggaran harus dialokasikan untuk memberikan bantuan pangan atau uang tunai kepada masyarakat yang kurang mampu. Untuk menjaga stabilitas harga, stok bahan pangan harus dipastikan tersedia, dan opsi impor harus dipertimbangkan.