Pentingnya Visi Ekonomi Berkelanjutan bagi Calon Pemimpin Negeri
“Pemanasan Global dan Tantangan Krisis Iklim : Tantangan dan Harapan untuk Pemilu 2024”, menurut sebuah publikasi.
Sejak era revolusi industri, suhu global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius, menandai lonjakan pemanasan global yang mengkhawatirkan. Dalam kehidupan sehari-hari, krisis iklim adalah kenyataan, seperti yang ditunjukkan oleh gelombang panas dan banjir yang melanda berbagai wilayah.
Sebagai salah satu negara penghasil emisi terbesar dan dengan populasi yang rentan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki visi ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan dalam menghadapi krisis iklim saat ini. Mengatasi masalah ini dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.
Melihat tantangan iklim yang semakin besar, calon pemimpin harus membuat kemajuan progresif dalam mendorong transisi energi dan penggunaan energi hijau secara signifikan pada Pemilu 2024.
Generasi Z dan milenial, yang membentuk 56% dari pemilih dalam Pemilu 2024, sangat khawatir tentang masa depan mereka karena krisis iklim. Mereka memiliki potensi untuk mendorong calon pemimpin agar berkomitmen untuk mengatasi masalah ini.
Perubahan iklim tidak hanya merupakan ancaman bagi lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat dan kesejahteraan mereka. Isu lingkungan harus diprioritaskan dalam kampanye politik dan dipilih oleh generasi baru.
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim, dan politisi bertanggung jawab untuk mengajarkan masyarakat tentang masalah ini. Sebagai kelompok yang paling terdampak, generasi muda harus memilih pemimpin yang memprioritaskan masalah lingkungan.
Studi terbaru menunjukkan bahwa biaya dan risiko bencana hanya akan meningkat jika penundaan pengurangan emisi dilakukan. Oleh karena itu, keberanian untuk meninggalkan energi fosil dan transisi energi yang cepat sangat penting untuk mengatasi krisis iklim.
China, yang melakukan transisi energi yang signifikan dengan menutup pembangkit listrik tenaga uap pada 2017, dapat menjadi model bagi Indonesia. Penyebaran energi ke sumber energi terbarukan seperti air, angin, matahari, dan gelombang laut adalah tindakan logis dan ilmiah.
Kebijakan industri yang mendukung produksi berkelanjutan harus mendukung transformasi paradigm tentang energi bersih. Dalam hal ini, penghematan dan pemanfaatan energi bersih harus menjadi bagian dari gaya hidup seseorang dan harus diwariskan untuk generasi berikutnya.
Hemat energi dan energi bersih adalah gerakan global. Pentingnya transisi energi menuju keberlanjutan harus menjadi kesadaran global. Ini harus menjadi pijakan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih baik untuk generasi yang akan datang.