Bantuan Pangan Beras Didistribusikan dan Diperpanjang selama Tiga Bulan oleh Badan Pangan Nasional (NFA).
Penyediaan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah telah diselesaikan oleh Badan Pangan Nasional (NFA) melalui Perum Bulog.
“Dengan penyelesaian penyaluran bantuan beras ini, saat ini kami sedang berusaha untuk mengajukan perpanjangan penyaluran bantuan selama tiga bulan ke depan,” kata Arief Prasetyo Adi, kepala NFA, di Jakarta pada hari Selasa.
Tujuan penambahan periode bantuan tersebut, menurut Arief, adalah untuk meningkatkan upaya pengendalian inflasi.
Inflasi nasional pada Juni 2023 secara tahunan berada pada angka 3,52 persen, turun dari 4,00 persen pada Mei 2023 dan lebih rendah dari 4,35 persen pada bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, Arief menyatakan bahwa proses penyaluran bantuan pangan beras menghadapi sejumlah masalah di lapangan. Ini termasuk validasi data kelompok penerima manfaat (KPM) dan kondisi akses distribusi ke daerah terpencil, terutama di provinsi baru seperti Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
Akibatnya, Arief mendorong penguatan sistem logistik pangan yang dapat mendukung stabilitas pasokan pangan di daerah tersebut seiring dengan pembangunan sistem pemerintahan di daerah-daerah tersebut.
Sebagai jaring pengaman, bantuan pangan beras sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama 21,353 juta KPM yang termasuk dalam program bantuan ini.
Arief juga mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog, PT Pos Indonesia, dan PT Jasa Prima Logistik (JPL), anak perusahaan Bulog dan PT DNR Logistic, yang telah memberikan bantuan pangan beras kepada 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Dia juga menyatakan rasa terima kasihnya atas kerja sama dan kerja sama yang telah dilakukan selama ini, terutama kepada Perum Bulog dan PT Pos Indonesia, DNR Logistic, pemerintah daerah, satuan tugas pangan, serta pemangku kepentingan terkait lainnya, sehingga penyaluran bantuan pangan beras selama tiga bulan ini berjalan dengan baik.