Penyebab Dampak Negatif Merokok Terhadap Kualitas Tidur Seseorang
Bandung, Penjuru – Kualitas tidur Anda bergantung pada berbagai faktor, termasuk aktivitas fisik, pola makan dan minum, serta tingkat stimulasi mental sebelum tidur. Salah satu kebiasaan yang dapat memengaruhi kualitas tidur adalah merokok sebelum tidur. Merokok telah terbukti memiliki dampak negatif pada tidur dan dapat menyebabkan masalah seperti :
- Fragmentasi Tidur
- Insomnia
- Mendengkur
- Apnea Tidur
Mengapa Merokok Buruk Untuk Kualitas Tidur?
Dilansir dari laman Verywell Health, masalah tidur yang terkait dengan merokok sebagian besar disebabkan oleh kandungan nikotin dalam produk tembakau. Nikotin, sebagai bahan aktif dalam tembakau, memiliki sifat stimulan yang dapat menyebabkan insomnia dan masalah tidur lainnya. Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi nikotin dan alkohol sebelum tidur dapat secara negatif mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur seseorang. Nikotin adalah salah satu zat yang paling umum digunakan untuk menjaga seseorang tetap terjaga di malam hari. Oleh karena itu, bagi perokok, penting untuk mengurangi konsumsi nikotin dan alkohol setidaknya empat jam sebelum tidur untuk mendapatkan istirahat malam yang berkualitas.
Bagaimana Nikotin Memengaruhi Kualitas Tidur?
Baik dari produk tembakau maupun vape, penggunaan nikotin bahkan secara sporadis dapat berdampak negatif pada tidur. Menurut Sleep Foundation, perokok memiliki kemungkinan hampir 50 persen lebih tinggi untuk mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan bukan perokok. Mereka cenderung mengalami kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, dan memiliki durasi tidur yang lebih singkat.
Nikotin juga dapat memengaruhi pola tidur seseorang dengan mengubah proporsi waktu yang dihabiskan pada tahap tidur tertentu. Perokok cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dalam tahap tidur ringan, yang dapat mengakibatkan lebih banyak gangguan tidur dan kurangnya waktu tidur yang berkualitas. Nikotin, sebagai stimulan, juga dapat memperburuk insomnia, terutama jika dikonsumsi menjelang waktu tidur.
Sebaliknya, berhenti merokok dapat menyebabkan perubahan dalam pola tidur seseorang. Beberapa orang yang berhenti merokok mungkin mengalami bangun lebih awal dari biasanya di pagi hari. Untuk mengatasi kebutuhan untuk rileks sebelum tidur, teknik relaksasi dapat menjadi alternatif yang lebih baik daripada merokok.
Penelitian yang dipublikasikan di PubMed NIH meneliti hubungan antara merokok dan tingkat keparahan insomnia serta durasi tidur. Karena nikotin adalah stimulan, merokok di malam hari dapat lebih mengganggu tidur daripada merokok pada waktu lain. Penelitian ini menemukan bahwa merokok dapat meningkatkan keparahan insomnia dan mengurangi durasi tidur, terutama jika dilakukan menjelang waktu tidur.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kualitas tidur, penting untuk mengurangi atau menghindari merokok sebelum tidur serta mengadopsi kebiasaan tidur yang sehat dan relaksasi yang lebih baik.