spot_img

Penyebab Kebiasaan Menunda-nunda dan Dampaknya, Apa yang Terjadi?

Date:

Penyebab Kebiasaan Menunda-nunda dan Dampaknya, Apa yang Terjadi?

Penyebab kebiasaan menunda merupakan perilaku yang umum terjadi di kalangan banyak orang, di mana seseorang menunda atau bahkan mengerjakan suatu tugas hingga pada saat-saat terakhir, bahkan melewati batas waktu yang telah ditetapkan. Penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan ini sering kali merupakan hasil dari kegagalan dalam mengatur diri sendiri, yang ditandai dengan penundaan tugas tanpa alasan rasional, meskipun mengetahui potensi konsekuensi negatif yang mungkin terjadi. Menurut Fuschia Sirois, seorang profesor psikologi dari Universitas Durham di Inggris, penundaan sebenarnya merupakan bentuk penghindaran.

Lebih jauh lagi, emosi yang terkait dengan suatu aktivitas sering kali menjadi penyebab utama dari perilaku menunda ini. Kebiasaan menunda bisa menjadi penundaan yang tidak perlu dan sukarela, artinya hal tersebut tidak disebabkan oleh kebutuhan untuk memprioritaskan tugas lain atau karena adanya keadaan darurat yang tidak terduga. Orang yang sering menunda tugas biasanya melakukannya meskipun sadar bahwa tugas tersebut penting dan dapat berdampak negatif jika tidak segera diselesaikan.

Tidak hanya itu, orang yang memiliki kebiasaan menunda tugas cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola dan mengatur emosi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa penundaan memiliki kaitan dengan impulsivitas pada tingkat genetik, yang mungkin juga merupakan sifat yang diwariskan. Namun, faktor lingkungan juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam membentuk respons seseorang terhadap tugas-tugas yang kurang menyenangkan.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang untuk menunda-nunda pekerjaan. Salah satunya adalah anggapan bahwa seseorang harus merasa terinspirasi atau termotivasi terlebih dahulu sebelum dapat mulai mengerjakan suatu tugas. Namun, ada juga alasan lainnya, seperti ketidaktahuan tentang apa yang harus dilakukan, kurangnya minat terhadap tugas tersebut, atau bahkan percaya bahwa mereka dapat bekerja lebih baik di bawah tekanan.

Penundaan juga bisa terkait dengan kondisi kesehatan mental tertentu, seperti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), gangguan obsesif-kompulsif (OCD), depresi, atau gangguan kecemasan.

Kebiasaan menunda-nunda tidak hanya berdampak pada kesejahteraan emosional seseorang, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi negatif yang signifikan. Orang yang sering menunda-nunda cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dan berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, mulai dari insomnia hingga masalah pencernaan. Di lingkungan akademik, kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan prestasi dan tingkat stres yang lebih tinggi. Bahkan di tempat kerja, penundaan dapat berdampak pada penurunan produktivitas dan kinerja, serta membawa konsekuensi negatif seperti pendapatan yang lebih rendah dan kesempatan karir yang terbatas. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kebiasaan menunda-nunda agar dapat mencapai potensi penuh dalam berbagai aspek kehidupan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...