Peran Kepemimpinan dalam Transisi Hijau dan Rendah Karbon di Indonesia
Indonesia, sebagai pasar dan negara yang sedang berkembang, harus memainkan peran kepemimpinan penting dalam transisi hijau menuju negara rendah karbon, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hal ini sesuai dengan rencana jangka panjang Indonesia untuk mengurangi karbon dan ketahanan iklim. Dalam acara High Level G20 India Side-event, Sri Mulyani menyatakan bahwa mereka menuju tahun 2050 dan memiliki komitmen untuk mencapai emisi bersih nol pada tahun 2060, seperti yang dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada hari Selasa.
Oleh karena itu, Indonesia terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya. Ini termasuk Dana Adaptasi, Dana Cuaca Hijau, dan Dana Lingkungan Global.
Menteri Keuangan menegaskan bahwa kerja sama ini harus diterjemahkan menjadi tindakan yang berhasil dan dapat diandalkan, dan ia menegaskan bahwa Indonesia akan terus berpartisipasi secara aktif dalam proses tersebut.
Sebagai bagian dari agenda Tiga Perdana Menteri dan Pertemuan Gubernur Bank Pusat (FMCBG) G20, acara tingkat tinggi di India adalah Seminar Achieving Growth-Friendly Climate Action and Financing for Emerging and Developing Economies.
Pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 ini membahas kebijakan yang terkait dengan kondisi ekonomi global yang sangat menantang.
Sri Mulyani menekankan bahwa tahun-tahun ini sangat penting karena dunia sedang menghadapi kondisi geopolitik yang lemah dan fragmentasi yang mempengaruhi perekonomian global.
Oleh karena itu, Indonesia terus meningkatkan kinerja ekonominya dan selalu diakui sebagai salah satu negara dengan kinerja ekonomi dan keuangan yang baik oleh berbagai pihak.
Selain itu, sebagai mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia akan terus berpartisipasi dalam forum global, terutama untuk menjaga kepentingan Indonesia di tingkat internasional dan untuk mengantisipasi dan mengelola berbagai kebijakan global.
Menkeu menegaskan bahwa dia akan bekerja keras untuk menjaga ekonomi Indonesia dan APBN.