Peran Potensial Generasi Muda dalam Restorasi Ekosistem yang Berkelanjutan
Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, mengatakan bahwa generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam upaya restorasi ekosistem yang berkelanjutan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim global yang semakin meningkat. Saat pembukaan Festival Film Sains 2023 di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta, dia membuat pernyataan ini.
Didik Rachbini berterima kasih kepada Goethe-Institut karena telah melibatkan mahasiswa di tingkat mikro selama 14 tahun dalam festival ini. Dia juga menekankan kemungkinan mahasiswa dapat menyebarkan masalah restorasi iklim melalui perkuliahan. Universitas Paramadina memiliki lebih dari 5.600 siswa dan mengadakan lebih dari 2.000 kelas dengan lebih dari 25.000 pertemuan setiap tahunnya. Didik menegaskan bahwa mahasiswa dapat membantu menyebarkan pengetahuan tentang perlindungan lingkungan jika lima hingga sepuluh persen pertemuan berfokus pada masalah perubahan iklim.
Selain itu, Dr. Rachbini menekankan betapa pentingnya menggunakan media sosial sebagai alat yang efektif di era kemajuan teknologi saat ini. Menurutnya, mahasiswa Universitas Paramadina yang aktif di media sosial dapat dengan mudah menyebarkan informasi akademik.
Karena universitas sering berhubungan langsung dengan masyarakat, menurut Adre Zaif Rachman, Kepala Kantor Urusan Internasional Unika Atma Jaya, universitas memiliki peran penting dalam membantu restorasi ekosistem lingkungan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa jika penelitian dan hasilnya ingin berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan, mereka harus difokuskan.
Dengan tema “Agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB”, Science Film Festival tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa SD hingga SMA di 70 kabupaten/kota. Film internasional dan eksperimen sains yang menyenangkan ditayangkan selama festival.
Digelar secara hibrida mulai 21 Oktober hingga 30 November 2023, acara ini memutarkan 18 film dari dua belas negara yang membahas berbagai aspek restorasi ekosistem dan lingkungan. Tema ini menunjukkan komitmen untuk mempertahankan dan memulihkan ekosistem secara global.