Peran Transformasi Digital dalam Mendukung Indonesia Meraih Posisi Negara Ekonomi Terkuat ke-5
Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), menyatakan bahwa transformasi digital akan sangat penting untuk mencapai tujuan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terkuat kelima di dunia.
Dalam seminar Indeks Transformasi Digital Nasional yang diadakan di Jakarta pada hari Rabu, Nezar mengatakan, “Perkembangan teknologi digital yang pesat memiliki dampak signifikan pada perekonomian global. Transformasi digital diprediksi akan memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan membawa Indonesia ke posisi sebagai negara dengan ekonomi terkuat kelima di dunia.”
Menurut Nezar, sektor digital telah berkembang 2,5 kali lebih cepat dalam sepuluh tahun terakhir, menyumbang sekitar 15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global, dan akan memberikan nilai tambah sebesar 1 triliun dolar AS (US) atau sekitar Rp15,6 kuadriliun terhadap PDB ASEAN pada tahun 2030.
Transformasi digital diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Indonesia hingga 6,2% pada tahun 2045. Nezar mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan banyak hal untuk memaksimalkan manfaat dan potensi teknologi digital. Melibatkan berbagai pihak dalam Seminar Indeks Transformasi Digital Nasional adalah salah satu langkah terbaru. Ini termasuk 115 OPD Provinsi, 42 sektor privat, 10 perguruan tinggi, 30 kementerian dan lembaga, dan 8 akademisi dan praktisi.
Kemenkominfo memperkenalkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 dan pengukuran Indeks Nasional pada konferensi tersebut. VID 2045 adalah ide perencanaan digital jangka panjang yang bertujuan untuk menyatukan kepentingan berbagai pemangku kepentingan dari sudut pandang kewilayahan dan sektoral. Nezar menekankan bahwa VID 2045 diharapkan dapat berfungsi sebagai garis besar visi dan strategi digital nasional untuk pemerintah, masyarakat, dan bisnis swasta.
Meskipun sejumlah besar laporan master plan, blueprint, dan roadmap telah dibuat sebagai tanggapan terhadap kemajuan teknologi digital, mereka biasanya berfokus pada komponen yang sama: infrastruktur, sumber daya manusia, bisnis, dan pemerintahan. Menurut Nezar, karena itu, keberadaan VID 2045 dianggap penting untuk menyelaraskan semua aspek ini secara sinergis.