Perhatikan Pola Makan saat Liburan untuk Mencegah Gangguan Kolesterol
Dr. Wirawan Hambali, Sp.P.D., seorang spesialis penyakit di RS Pondok Indah – Puri Indah, menyarankan agar orang-orang mempertimbangkan untuk mengikuti pola makan sehat. Ini dianggap penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah gangguan kolesterol, terutama selama liburan Natal dan Tahun Baru. Mereka harus menghindari makanan olahan, tinggi garam dan gula, serta makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
Pada Jumat (22/12), Dr. Wirawan Hambali menyatakan, “Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengelola gangguan kolesterol. Selain itu, penting untuk menghindari alkohol dan berhenti merokok.”
Kolesterol, lemak yang beredar di dalam tubuh, dapat menyebabkan masalah kesehatan jika kadar dalam darah melebihi batas normal. Lipoprotein, kombinasi kolesterol dan protein, diperlukan untuk membangun sel-sel baru, menghasilkan vitamin D, hormon, dan asam empedu untuk membantu pencernaan lemak.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan karena meningkatkan risiko aterosklerosis, stroke, dan serangan jantung. Sehingga plak terbentuk di pembuluh arteri dan mengurangi aliran darah, gejala mungkin tidak muncul.
Dr. Wirawan menekankan bahwa pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula, sering kali merupakan penyebab utama risiko kolesterol tinggi. Dengan menyambut libur akhir tahun, ia mengimbau orang untuk tetap berhati-hati dalam memilih makanan mereka.
Faktor risiko lain selain pola makan yang tidak sehat termasuk kurangnya aktivitas fisik, riwayat kolesterol dalam keluarga, usia, dan kebiasaan merokok. Dr. Wirawan menyarankan untuk mencegah kadar kolesterol tinggi dengan melakukan skrining dan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Jika perubahan gaya hidup tidak efektif, mungkin diperlukan penggunaan obat-obatan seperti statin untuk menurunkan kadar kolesterol. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda ingin tahu apakah penggunaan statin dapat memengaruhi kehamilan Anda.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kadar kolesterol tinggi adalah penyebab utama risiko penyakit pembuluh darah jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data dari Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 21,2 persen penduduk Indonesia berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan kolesterol. Ini menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit jantung dan stroke.