Perhutani Mencapai Keberhasilan dalam Transformasi Digital Selama 4 Tahun
Selama 4 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) telah mencapai kemajuan dalam transformasi digital. Wahyu Kuncoro, Direktur Utama Perhutani, mengatakan transformasi digital ini merupakan langkah penting dalam menghadapi perkembangan global, dan Menteri BUMN telah mendorong Perhutani untuk melakukannya.
Menurut Wahyu Kuncoro, Perhutani saat ini telah menjadi adaptif terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi, dengan mengubah proses bisnis dan manajemennya ke arah yang lebih modern. Hal ini telah menghasilkan Perhutani yang baru dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Penerapan value chain digitalisasi merupakan bagian penting dari transformasi digital Perhutani, yang mencakup integrasi sumber daya manusia, proses bisnis, mesin, sumber daya hutan, dan industri hasil hutan. Transformasi ini berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui penerapan manajemen hubungan pelanggan (CRM), pemetaan dan pengamanan sumber daya hutan, pengembangan sistem informasi, back office, layanan berbagi, dan pengadopsian teknologi terkini.
Perhutani memulai babak baru pada tahun 2020 dengan meluncurkan inisiatif strategis seperti UnionWisata, Electronic Office (e-office), Sistem Pengelolaan Sumber Daya Enterprise (ERP) seperti Financial & Cost Controlling (FICO) dan Human Capital Management System (HCMS), dan penerapan barcode pada produk kayu.
Di tahun-tahun mendatang, Perhutani akan terus meningkatkan layanan mereka, seperti dengan meluncurkan situs web e-commerce mereka www.tokoperhutani.com dan aplikasi Android yang mempermudah pelanggan untuk membeli barang-barang kayu dan non-kayu. Selain itu, mereka menggunakan teknologi geospatial untuk melakukan pemetaan wilayah dan memantau proses kerja melalui Perhutani Digital Forest, yang dilengkapi dengan sistem pelaporan kejadian (Incident Management).
Perhutani akan melanjutkan transformasi digital mereka pada tahun 2022 dengan membangun platform ecotourism dan hospitality, seperti membangun Perhutani Digital Forest (Control Room) di tingkat Divisi Regional, menerapkan ERP terintegrasi, dan platform keamanan digital. Selain itu, Perhutani akan mulai mengembangkan Perhutani Virtual Forest dan penjualan tiket online.
Pada tahun 2023, Perhutani meluncurkan Aplikasi Kemitraan Socioforest, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Kementerian BUMN tahun 2023. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan ekosistem kerja sama pengelolaan hutan dengan masyarakat melalui aplikasi berbasis mobile. Selain itu, Perhutani memperbarui Tempat Penimbunan Kayu (TPK), meluncurkan sistem e-learning Cognition Expertise Database System (CERDAS) dan Perhutani Mengajar (Pijar), dan memulai penggunaan sistem Smart KPH.
Dengan transformasi digital ini, Perum Perhutani telah berhasil menghadapi perkembangan global dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pengelolaan sumber daya hutan secara lebih efisien dan transparan. Transformasi ini mencerminkan komitmen Perum Perhutani untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan memanfaatkannya secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.