Menurut Trubus Rahadiansyah, Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI), Pertamina berhasil mengamankan pasokan elpiji 3 kilogram (kg) melalui operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, dan Maluku, BUMN migas tersebut telah aktif menjalankan operasi pasar bahan bakar gas bersubsidi.
Trubus menyatakan bahwa operasi pasar ini memungkinkan ketersediaan LPG 3 kg di berbagai wilayah di Indonesia dan memenuhi permintaan dengan cepat. Meskipun demikian, ia menganggap tindakan ini sebagai solusi jangka pendek, Trubus menekankan bahwa perbaikan tata kelola distribusi adalah tindakan yang lebih penting dalam jangka panjang.
Trubus menekankan pentingnya pengawasan distribusi dari pangkalan ke pengecer yang lebih baik. Meskipun Pertamina saat ini hanya bertanggung jawab atas pangkalan, tidak ada aturan yang jelas yang mengatur fase distribusi lebih lanjut. Celah ini dapat menyebabkan penyimpangan, seperti distribusi yang tidak tepat sasaran di mana orang kaya dapat menggunakan gas 3 kg yang seharusnya diberikan kepada keluarga miskin.
Sejauh ini, pasokan gas 3 kg di Pulau Dewata (Bali) aman, menurut AA Ngurah Adhi Ardhana, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali. Namun, dia juga menyoroti bahwa pengecer tidak dapat mendistribusikan gas sesuai kuota yang ditetapkan, yang mengakibatkan penggunaan gas elpiji oleh banyak orang kaya. Dia berharap operasi pasar dilakukan lebih dari satu kali.
Hendrik H Sitompul, anggota Komisi VII DPR yang menyelidiki ketersediaan LPG di wilayah Sumatera Utara, termasuk Tapanuli Utara dan Deli Serdang, mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena Pertamina telah menjamin ketersediaan yang aman dan harga normal.
Menurut Bambang Patijaya, anggota Komisi VII DPR RI, sebelumnya, ketersediaan LPG 3 kg di Provinsi Bangka Belitung (Babel) telah dikurangi setelah Pertamina menambah lebih dari 70 ribu tabung gas 3 kg ke wilayah tersebut. Selain itu, dia meminta masyarakat Babel untuk tidak panik karena mereka telah bekerja sama dengan Pertamina untuk menyelesaikan masalah tersebut.