Pertamina dan Chevron Berkolaborasi dalam Pemanfaatan Karbon
PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Chevron untuk mengembangkan teknologi CCS & CCUS. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan komitmen penuh Pertamina untuk mengembangkan bisnis rendah karbon melalui proyek CCS/CCUS. Yang dia anggap penting untuk mempercepat dekarbonisasi dan beradaptasi dengan transisi energi.
Nicke menyebut proyek CCS/CCUS sebagai strategis karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon yang signifikan. Yang membuatnya mungkin menjadi pusat CCS atau pusat penangkap dan penyimpanan karbon di Asia Tenggara. Dengan mempertimbangkan sisa pemanfaatan gas bumi & minyak yang masih perlu untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Penerapan teknologi CCS/CCUS teranggap relevan untuk mengurangi emisi yang dominan dalam penggunaan energi fosil di Indonesia.
Untuk mengevaluasi kesesuaian CCS/CCUS di Kalimantan Timur, Pertamina dan Chevron melakukan kerja sama penelitian bersama. Data geologi, geofisika, peta, model, interpretasi, catatan, ringkasan, dan informasi komersial termasuk wilayah potensial dan pengembangan CCS/CCUS. Tiga perjanjian kerahasiaan CCS/CCUS telah ditandatangani antara anak usaha sektor hulu Pertamina dan Chevron Energy International Pte. Ltd. sejak Maret 2023.
Pihak-pihak yang relevan, seperti Mirza Mahendra, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, dan Wahyu Budiarto, Country Manager Chevron Indonesia. Menghadiri penandatanganan di Washington, DC, Amerika Serikat. Pertamina dan Chevron saat ini bekerja sama untuk membangun Pusat CCS di Kalimantan Timur, yang akan mengintegrasikan area penghasil emisi di Klaster Industri Balikpapan dan Bontang.
Dengan kolaborasi antara Pertamina dan Chevron dalam pemanfaatan karbon, berharap teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung upaya dekarbonisasi, membuka peluang baru, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penangkapan dan penyimpanan karbon di kawasan Asia Tenggara.
Kesimpulan :
kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Chevron untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) menandai langkah strategis Indonesia dalam menghadapi transisi energi menuju bisnis rendah karbon. Komitmen penuh Pertamina terhadap proyek CCS/CCUS mencerminkan tekad untuk mempercepat dekarbonisasi dan memanfaatkan potensi besar Indonesia sebagai pusat penangkapan dan penyimpanan karbon di Asia Tenggara. Melalui kerja sama ini, berharap negara dapat mengurangi emisi karbon, meningkatkan investasi, dan membuka peluang lapangan kerja baru, sembari tetap memainkan peran penting dalam industri migas yang masih perlu hingga mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060 (net zero emission/NZE).