Pada EBTKE Conference and Exhibition Indonesia 2023, Pertamina Group Menandatangani Sembilan MoU.
Pada hari Rabu (12/7) di ICE BSD di Tangerang, Banten, Pertamina Group menandatangani sembilan nota kesepahaman (MoU). Tujuan dari penelitian dan pengembangan (MoU) ini adalah untuk membangun bisnis energi baru dan terbarukan (EBT).
Pada kesempatan tersebut, PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menandatangani lima MoU, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk menandatangani tiga MoU, dan Fungsi Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina menandatangani satu MoU.
Dannif Danusaputro, Direktur Utama Pertamina NRE, mengatakan bahwa tujuan MoU tersebut adalah untuk mengembangkan teknologi, pengembangan bisnis, dan aplikasi energi terbarukan. Kerja sama ini akan dilakukan dalam bentuk proyek maupun kerja sama jangka panjang yang didahului dengan studi.
Menciptakan bisnis baru yang berbasis energi terbarukan adalah salah satu pilar dalam roadmap Pertamina untuk mencapai dekarbonisasi dari net zero emission (NZE). Diharapkan penandatanganan MoU ini akan mempercepat pengembangan energi terbarukan dan membuka peluang bisnis baru bagi Pertamina.
Beberapa MoU yang ditandatangani oleh Pertamina NRE termasuk pemanfaatan EBT di lingkungan Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dengan PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC); MoU tentang platform investasi hijau dengan MDI Ventures; MoU tentang amonia hijau menggunakan energi nuklir dengan Chargé d’Affaires Kedutaan Besar Kerajaan Denmark; dan MoU tentang pemanfaatan jalur Pipa untuk transportasi hidrogen ke Singapura dengan PT Transportasi Gas Indonesia.
Selain itu, Pertamina NRE melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan (MoU) dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Geothermal Energy untuk komersialisasi karbon dalam produksi listrik bisnis geothermal (panas bumi) sebesar 40 megawatt (MW). Tujuan dari MoU ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi panas bumi (PGE), mencapai target 1 gigawatt (GW), dan menjadikan proyek PGE lebih komersial, terutama untuk produk turunan seperti hidrogen.
Selain itu, fungsi RTI Pertamina menandatangani MoU dengan Mitsui & CO mengenai pelaksanaan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (CCUS) di wilayah tengah Sumatera.
Menurut Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, Pertamina akan terus bekerja sama dengan mitra strategis dalam pengembangan bisnis EBT, sejalan dengan target NZE 2060 dan transisi energi yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Pertamina akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk melalui kerja sama dengan mitra strategis.