Petani Berharap Mendapatkan Bantuan Pupuk Bersubsidi untuk Tanaman Hortikultura
Karena lahan pertanian tidak selalu dapat ditanami padi sepanjang tahun, petani di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan bantuan pupuk bersubsidi untuk tanaman hortikultura. Juwadi, Ketua Kelompok Tani Sedya Maju, mengatakan petani beralih menanam tanaman hortikultura yang membutuhkan lebih sedikit air saat kemarau.
Juwadi mengatakan bahwa pupuk untuk tanaman hortikultura tidak mendapatkan subsidi seperti pupuk untuk tanaman padi. Ia menyoroti bahwa karena harganya yang mahal, diharapkan hasil tanaman akan meningkat dengan bantuan pupuk bersubsidi.
Petani saat ini bergantung pada pupuk buatan sendiri yang terbuat dari kotoran hewan (kohe) dan kompos dedaunan untuk menanam tanaman hortikultura. Meskipun demikian, hasilnya tidak selalu optimal. Petani juga mengantisipasi masalah irigasi pertanian dan perikanan, terutama selama musim kemarau ketika pasokan air berkurang.
Janu Riyanyo, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo, juga berharap ada bantuan pupuk bersubsidi untuk tanaman hortikultura. Selain itu, ia menginginkan proses penebusan pupuk bersubsidi yang lebih mudah dan sederhana, termasuk metode pembelian yang lebih mudah seperti dengan uang tunai.