Petisi 25 Ribu Orang Meminta Budi Arie Tetap Menjabat Menkominfo
Sebuah petisi yang meminta Menkominfo Budi Arie untuk tetap menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) muncul di tengah ramainya permintaan agar ia mundur dari jabatannya. Petisi ini, yang mendesak Budi Arie untuk tidak mundur dan terus memberantas judi online, telah ditandatangani oleh 25 ribu orang.
“Ini adalah perjuangan yang tidak mudah, tapi kami yakin Pak Budi Arie adalah orang yang tepat untuk memimpin perlawanan ini. Kami butuh seseorang yang berani dan berkomitmen untuk menjaga moral dan keamanan digital bangsa kita,” ujar Abdul Havid, salah satu penggagas petisi, dalam keterangannya pada Rabu (3/7/2024).
Budi Arie dinilai sebagai simbol perlawanan terhadap maraknya judi online yang meresahkan banyak pihak. Langkah-langkah tegas yang telah diambilnya, termasuk pemblokiran situs-situs judi online dan upaya kerja sama dengan pihak kepolisian, telah mendapatkan apresiasi sekaligus tantangan.
Abdul menyatakan bahwa dukungan ini tidak hanya datang dari masyarakat umum, tetapi juga dari berbagai tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi non-pemerintah yang mengapresiasi upaya pemerintah dalam menindak tegas aktivitas judi online.
Menkominfo Budi Arie belum memberikan tanggapan resmi mengenai petisi ini. Namun, melalui akun media sosialnya, ia sempat menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dan menegaskan komitmennya untuk terus berupaya memerangi judi online.
Judi online telah menjadi salah satu tantangan terbesar dalam menjaga keamanan digital di Indonesia. Aktivitas ilegal ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membawa dampak negatif bagi masyarakat, termasuk kecanduan dan kerugian finansial yang signifikan. Upaya pemerintah dalam memerangi judi online diharapkan dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman dan bersih bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dengan lebih dari 25.000 tanda tangan, pesan masyarakat kepada Menkominfo Budi Arie jelas: jangan mundur, teruskan perjuangan melawan judi online di Indonesia,” kata Abdul.