Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi, Komisaris Besar Polisi, mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki kebakaran di Kantor Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak. Situasi ini terjadi pada hari Jumat pukul 03.30 WIT.
Di Manokwari pada Jumat siang, Adam Erwindi memberi tahu ANTARA bahwa polisi di Fakfak sedang menyelidiki penyebab kebakaran.
Menurut saksi mata, api muncul dari ruang arsip beberapa saat sebelum penerangan di kantor distrik padam.
Orang-orang di lingkungan sekitar dengan cepat berusaha memadamkan api dan melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Resor Fakfak.
“Informasi awal menunjukkan bahwa hanya gedung kantor yang terkena dampak kebakaran, dan tidak ada laporan korban jiwa,” kata Adam.
Adam menyatakan bahwa kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan semua kasus kebakaran di Kantor Distrik Fakfak Tengah, serta kebakaran di Kantor Distrik Kramamongga dan SMP Negeri 4 Kramamongga di Kabupaten Fakfak.
Sebelumnya, Kepala Distrik Kramomongga tewas dalam penganiayaan dan kerusakan yang dilakukan oleh sekelompok 25 orang tidak dikenal.
“Kami akan menyelidiki apakah ada hubungan antara kasus saat ini dan pengerusakan dan pembakaran di Distrik Kramomongga”, kata Adam.
Adam meminta semua orang di Kabupaten Fakfak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh tuduhan palsu yang disebarluaskan untuk mengganggu stabilitas keamanan.
Selain itu, polisi telah mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebaran informasi palsu yang bermuatan provokasi melalui platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan bahkan WhatsApp.
Adam Erwindi menekankan bahwa tidak mudah terprovokasi oleh berbagai masalah provokatif. Kasus ini sedang ditangani oleh penegak hukum dan akan diselesaikan secara menyeluruh.
Wakil Ketua II DPR Papua Barat, Saleh Siknun, menekankan bahwa kasus penganiayaan dan pembakaran fasilitas publik yang menyebabkan kematian Kepala Distrik Kramomongga harus diselesaikan secara menyeluruh.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, ia juga menegaskan bahwa kepolisian harus memberi tahu publik jika pelaku yang terlibat memiliki hubungan dengan organisasi atau kelompok tertentu.
Sangat disarankan untuk mengungkapkan jika ada indikasi keterlibatan organisasi tertentu. Saleh menyatakan bahwa tidak perlu disembunyikan dan bahwa negara tidak boleh kalah oleh mereka.
Saleh juga menyarankan agar kepolisian segera membangun pos pengamanan di area yang mungkin terjadi konflik untuk memberi masyarakat rasa aman saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Dia mengingatkan bahwa pada 19 Agustus 2019, Kabupaten Fakfak dan Manokwari mengalami insiden rasisme. Akibatnya, peristiwa pembakaran fasilitas publik menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 harus mendapat perhatian khusus.
Sangat penting untuk mengambil tindakan tegas terhadap semua pelaku yang terlibat. Saleh Siknun menyatakan, “Kita masih ingat peristiwa 19 Agustus 2019, dan ini adalah pelajaran yang harus kita pelajari.”