Pimpinan DPRD Kota Surabaya Meminta Masyarakat Waspada Mengenai Pengelolaan Sampah
Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta pemerintah kota untuk memperhatikan pengelolaan sampah secara menyeluruh agar sampah tidak menumpuk di lingkungan sekitar.
Sampah organik meningkat pesat, menurut A Hermas Thony, Wakil Ketua DPRD Surabaya. Oleh karena itu, tindakan konkret harus diambil untuk menangani sampah ini.
Sekitar 1.600 ton sampah dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Benowo di Surabaya setiap hari. Meskipun jumlah sampah plastik turun 2 ton per hari, sisa-sisa makanan dan sampah organik menjadi 60 persen dari jumlah sampah di TPA Benowo.
Ty menyatakan bahwa masalah sampah yang sangat besar di Surabaya harus segera diselesaikan. Meskipun Laporan Pertanggungjawaban Wali Kota Surabaya 2022 menunjukkan indeks kualitas lingkungan hidup yang baik, sampah masih menumpuk di TPA Benowo.
Dia mendesak agar pemerintah kota segera melakukan penyelidikan menyeluruh tentang pengelolaan sampah, yang mencakup mengidentifikasi sumber sampah yang berlebihan di kota.
Thony juga menekankan betapa pentingnya memiliki data nyata tentang pengelolaan sampah dan penumpukannya, termasuk identifikasi sumber, jenis, dan volume sampah secara akurat. Sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah, ia mendorong pengembangan pemberdayaan 600 bank sampah yang ada di kota.
Menurut Agus Hebi Djuniantoro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, jumlah sampah yang masuk ke TPA Benowo setiap hari mencapai 1.600 ton, sebagian besar adalah sampah organik. Peningkatan mobilitas masyarakat setelah pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan volume sampah.
Hebi juga mengatakan kepada orang-orang untuk bertindak cerdas saat membeli bahan dapur, sehingga jumlah sampah organik yang dihasilkan dapat dikurangi.