PISA 2022 jadi Evaluasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), hasil PISA tahun 2022 akan sangat penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Indonesia memiliki sistem pendidikan dasar dan menengah yang cukup baik, tetapi masih ada banyak masalah dengan kualitas pendidikan. Di Jakarta pada hari Rabu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyatakan bahwa hasil PISA menunjukkan bahwa pandemi memperparah krisis belajar yang sudah lama dihadapi.
Anindito menjelaskan bahwa transformasi sistemik yang konsisten diperlukan untuk mengatasi tantangan tersebut dalam diskusi Bright Future Talks 2024 di Universitas Sampoerna. Ini mencakup menetapkan peningkatan kualitas pembelajaran sebagai tujuan utama, menerapkan kurikulum yang berfokus pada kualitas pembelajaran, dan memberikan dukungan terus-menerus kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Christianus I Wayan Eka Budiartha, Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Sampoerna, mengatakan bahwa universitas menghadapi tantangan dalam menghasilkan calon pengajar yang profesional, transformatif, dan memiliki pendidikan berkualitas tinggi karena hasil PISA. Tujuannya adalah untuk mendorong transformasi pendidikan di Indonesia dengan cepat agar skor PISA lebih tinggi di masa depan.
Doni Koesoema A, seorang pemerhati pendidikan, juga menekankan keadaan pendidikan Indonesia saat ini. Ia menyatakan bahwa semangat untuk transformasi pendidikan sudah ada, tetapi masyarakat mungkin merasa perubahan besar terlalu cepat, yang membuat mereka tidak mampu meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan.
Doni menekankan betapa pentingnya melakukan evaluasi objektif terhadap hasil pembelajaran siswa yang didasarkan pada kurikulum dan metode belajar. Selain itu, ia menyarankan untuk meningkatkan literasi membaca anak-anak, mengingat skor Indonesia untuk literasi membaca PISA terus menurun dari tahun 2015 hingga 2022.
Doni menyarankan agar guru terus meningkatkan literasi membaca dan keterampilan berpikir kritis seperti klasifikasi, analisis, dan perbandingan. Pemerintah dan pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa guru dapat mengajar menggunakan pendekatan yang mendorong keterampilan berpikir kritis, terutama dalam hal klasifikasi dan analisis, sehingga anak-anak dapat membuat kesimpulan yang tepat.