spot_img

PLN Mendukung Pengentasan Kemiskinan Melalui Program EA

Date:

PLN Mendukung Pengentasan Kemiskinan Melalui Program EA

Manajemen PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat (Sulselrabar) mendukung upaya pengentasan kemiskinan melalui program Electrifying Agriculture (EA), sebagai bagian dari langkah strategis perseroan dalam sektor ketenagalistrikan.

Moch Andy Adchaminoerdin, General Manager PLN UID Sulselrabar, dalam sebuah rilis yang diterima di Makassar pada hari Selasa, menyatakan bahwa program EA merupakan inovasi PLN yang menggunakan energi listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional di bidang agrikultur, termasuk pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.

Adchaminoerdin menjelaskan bahwa melalui program EA, PLN bertekad untuk mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan. Program EA juga mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik demi kemajuan, efisiensi, dan keselamatan lingkungan.

Selain itu, PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar melalui berbagai inovasi teknologi kelistrikan.

Adchaminoerdin menyampaikan optimisme bahwa kualitas dan kuantitas produktivitas para petani dapat meningkat, maju, dan modern melalui program ini.

Hingga akhir tahun 2023, jumlah pelanggan Program EA di Sulselrabar telah mencapai 3.340 dengan total daya tersambung sebesar 186.138 kVA.

Salah satu contoh keberhasilan dari Program EA adalah Mustakim, seorang peternak ayam kandang tertutup di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dengan menggunakan listrik PLN melalui Program EA, Mustakim berhasil menghemat biaya operasional hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya dibandingkan dengan menggunakan genset seperti yang biasanya ia gunakan.

Menurut Mustakim, sebelum menggunakan listrik PLN, ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara dengan biaya sekitar Rp32 juta per bulan untuk mengoperasikan peternakannya dengan genset. Namun, setelah menggunakan listrik PLN, biaya operasionalnya turun menjadi sekitar Rp7 juta per bulan.

Selain menghemat biaya, penggunaan listrik PLN juga meningkatkan efektivitas waktu produksi. Sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk panen ayam yang sebelumnya 28 hari, kini dapat dipangkas menjadi 22 hari setelah menggunakan listrik PLN.

Mustakim juga menyoroti pentingnya menjaga suhu kandang dengan menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu untuk meningkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.

Sebagai hasilnya, Mustakim kembali memasang listrik PLN sehingga total daya terpasangnya menjadi 210,5 kilo VoltAmpere (kVA).

Dengan demikian, Program EA tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi para pelaku usaha di sektor agrikultur, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...