Salah satu tujuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Provinsi Sulut tentang penggunaan kendaraan listrik.
“PLN berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik atau kendaraan listrik listrik (EV) yang pesat di Indonesia,” kata General Manager PLN Suluttenggo, J.A. Ari Dartomo, di Manado pada Senin (14/8).
Sejak peluncurannya, PLN terus memberi tahu orang tentang manfaat dan keuntungan beralih ke kendaraan listrik.
Dalam hal ini, Ari mengatakan bahwa pemerintah pusat berusaha untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) atau kendaraan listrik (EV) di Indonesia untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong pertumbuhan industri yang berfokus pada ketahanan energi di seluruh negeri.
Ari menyatakan bahwa PLN bersedia mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, ia menyatakan bahwa infrastruktur yang lebih luas telah menghilangkan kekhawatiran pengguna EV. Selain itu, di wilayah kerja PLN Suluttenggo, ada stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPLU), dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) yang siap dan mudah diakses.
Selain itu, PLN menawarkan layanan pengisian daya di rumah, sehingga pengguna tidak perlu cemas jika daya kendaraan mereka habis.
Ari juga mengatakan bahwa menggunakan mobil listrik akan membantu orang menghemat uang.
Sementara sepeda motor listrik hanya menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik untuk jarak tempuh 50 kilometer, sepeda motor memerlukan 1 liter bahan bakar minyak (BBM).
Dengan tarif listrik sekitar Rp1.699,53 per kilowatt jam, mengisi daya sepeda motor listrik hanya membutuhkan sekitar Rp2.500.000, sedangkan sepeda motor BBM biasa akan menghabiskan sekitar Rp13.000.000 untuk jarak yang sama. Dengan demikian, kendaraan listrik lebih efisien sekitar 80%.
Selain itu, Ari menyatakan bahwa kendaraan listrik merupakan cara transportasi yang ramah lingkungan, yang akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua orang.
Konsumsi 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt jam (kWh) listrik; emisi karbon dari 1 liter BBM adalah 2,4 kilogram CO2e, sedangkan emisi dari 1,2 kilowatt jam (kWh) listrik hanya 1,3 kilogram CO2e.
Menurutnya, emisi karbon dapat dikurangi hingga sekitar 50% dengan menggunakan kendaraan listrik.